Sunday, April 27, 2008

OZ Box: The Radio Dept.




previous page

Setelah menunggu cukup lama sambil khawatir kalau2 kaki ini varises, maklumlah para penonton yang duduk menanti Radio Dept tidak menyisakan saya ruang untuk duduk. Dibelakang saya ada teteh2 yang tidak mungkin saya duduki..

Dan penantian itu berakhir ketika satu demi satu personel Radio Dept memasuki panggung. Johan Duncanson, Martin Larsson dan Daniel Tjader. Ya.. nama2 yang baru saja saya dapatkan dari Mbah Wiki karena memang saya kurang terlalu pedulii dengan asal usul sebuah band, nama personil dan hal2 diluar lagu. Kalau lagunya oke saya denger kalo enggak ya maaf aja.. it will be removed from my playlist..

Mereka tampil tanpa basa basi dan hampir tanpa dialog dengan penonton. Mereka hanya mengucapkan terimakasih atau thank you setiap kali sebuah lagu selesai dibawakan. As usual saya lupa lagu2 apa saja yang mereka bawakan.. mungkin die hard fansnya Radio Dept lebih tahu.

Sempat ber-encore ria di menit2 akhir yang cukup membuat penonton ketar-ketir, soalnya mereka lama juga ngilangnya, akhirnya mereka membawakan 2 lagu penutup dan meninggalkan dari panggung untuk selamanya. Meninggalkan sebagian penonton dalam keadaan puas, agak puas, ragu2, tidak puas (seperti skala sikap tapi untungnya gak ada yg sangat tidak puas..). Saya termasuk pada golongan yang agak puas. Saya sangat senang melihat penampilan mereka secara langsung, sayangnya lagu favorit saya yaitu Where Damage Isn't Already Done dan I don't Need Love I Have My Band tidak mereka bawakan..

Acara malam itu diakhiri dengan ramah tamah.. bersama personel Radio Dept? tentu tidak.. saya cuma kumpul2 sebentar dengan temen2.. ke toilet, terus memacu kuda besi saya menuju arah gunung tangkuban parahu dalam keadaan kaki pegal dan pinggang rontok.. Efek samping menonton gigs sambil berdiri berjam2 yang baru terasa setelah gigs itu usai..

-Fin-

OZ Box Show: (Part 2 of 3)




sambungan dari sini

Oke, lepas dari Homogenic kali ini saya harus kasak kusuk lagi menerobos kerumunan orang mencari posisi strategis untuk menonton dan mengambil foto. akhirnya saya dapat posisi yang lumayan. Sayangnya saya berada ditengah2 fans berat ERK yang berkerumun cukup padat dan sangat menikmati penampilan ERK malam itu. Lighting untuk ERK yang buruk pun membuat saya sangat kesulitan untuk mengambil foto mereka.

Disini juga ERK memperkenalkan lagu baru untuk album berikutnya. Rupanya band2 yang tampil malam ini memang sedang bersiap untuk meluncurkan album mereka berikutnya. Semoga tidak kalah dengan kesuksesan album2 sebelumnya.

Sayang sekali saya lupa lagu2 apa saja yang dimainkan oleh ERK, maklumlah jauh dari panggung jadi gak bisa nyolong set-list. Yang pasti penampilan mereka ditutup dengan lagu Di Udara.. Pada saat lagu ini dibawakan saya sudah berada sedikit dibelakang karena stres ngambil foto gagal melulu, kedorong2 sama fans beratnya ERK dan bau ketek.. alamak.. Daripada pingsan mending mundur aja lah.

Pemirsa, sekarang geser lagi ke kiri.. kali ini giliran RNRM yang beraksi. Malam itu mereka banyak dibantu dengan additional musician dan juga featuring DJ siapa namanya.. kok tiba2 lupa ya.. Duh.. daya ingat kok tambah kacaw bgini.. Saya kembali ke posisi wuenak yang sudah dilindungi oleh teman saya, Arif Jepang yang sudah setia berada di posisi tersebut.

Penampilan RNRM malam itu luar biasa, bagi saya malah terasa mereka yang tampil sebagai bintang utama acara itu. Sejenak saya lupa dengan tampilnya Radio Dept. setelah ini. Setelah cukup banyak membawakan lagu, baik lagu baru maupun lagu dari album pertama, RNRM mengakhiri penampilan mereka dengan lagu Zsa Zsa Zsu yang di bawakan secara unik, memutar rekaman lagu tersebut dalam remix yang sedikit berbeda dengan lagu aslinya, semua personil asli RNRM undur dari pangung dan tinggalah para additional player ikut mengaransemen lagu tersebut.

Break sekitar duapuluh menit dan kita menuju ke puncak acara malam itu

bersambung kesini

OZ Box Show: (Part 1 of 3)




Sedikit catatan ringan sebelum saya tidur mengenai pengalaman saya menonton acara ini.

Saya tiba di Eldorado pukul 19.30-an. Dijalan motor saya sempat mogok karena kehabisan bensin sehingga saya terpaksa mendorong motor dari UPI hingga terminal ledeng sambil menutup muka dengan helm karena gengsi.. di ledeng saya iseng starter motor, alhamdulillah masi ada setetes dua tetes bensin (ini hiperbola) sehingga motor masih bisa saya geber ke pombensin terdekat. kebayang aja klo harus ngedorong motor ampe pom bensin itu, setengah kiloan dengan rute menanjak.. bisa bucat bitis ceuk babaturan saya mah..

Setibanya di venue saya bergabung bersama teman2 yang sebagian diantaranya nonton konser sore juga. Antrian masuk cukup panjang sehingga saya ketinggalan untuk menyaksikan penampilan Goodnight Electric.

Ditengah suasana yang kurang nyaman karena acara sudah berlangsung sementara kami masih nongkring di luar seperti bebek, terlebih yearry yang tiketnya belum dateng karena temen saya yang bawa tiketnya dia masih di perjalanan, teman saya dessy tiba2 menghilang dan tak berapa lama meng-sms saya, "lex the milo udah main.." 5 menitan kemudaian "lex the milo udah lagu kedua..".. Arrgghh.. tidak!!.. Niat saya dateng kesana selain buat nonton Radio Dept yang bikin penasaran seperti apa live-nya juga untuk melihat penampilan dua band yang sudah lama saya tunggu2, yaitu the milo dan homogenic. Saya burur2 ke deket pintu masuk dan melihat disebelah kanan antriannya ternyata kosong. Ini orang2 pada oon atau apa ya kok antrinya cuma di satu sayap aja. gak ada sattu menit saya bisa masuk dan menyaksikan Aji dan kawan2 sedang membawakan lagu Dreams.. Saya mengambil nafas sejenak kemudian mengambil kamera dan mulai jepret2. Seperti dugaan saya.. lighting di acara Oz yang ini gak ada bedanya dengan waktu acara Telefon Tel Aviv dulu. Busuk buat buat penonton yang ngambil foto jauh dari panggung.

Saya kurang begitu hapal urutannya tapi lagu2 yang bakal menjadi materi album selanjutnya (iraha launcingna atuh..? :p) mengisi hampir seluruh setlist The Milo pada malam itu. Ada So Regret dan Stetoskop. Para penonton mendengarkan dengan khidmat. Sebagian penonton menikmati lagu ini sambil menutup mata (Kalo dengerin kaset The Milo saya juga senengnya sambil menutup mata dan membiarkan fikiran terbang bebas, tapi lamun dina konser mah asa lebar jauh2 datang terus peureum..). Lagu lama yang dimainkan adalah Romantic Purple. Penonton pun bernyanyi besama. Walaupun ketinggalan satu lagi saya tetap puas dengan penampilan The Milo pada malam itu.

Usai The Milo perhatian penonton beralih pada sayap sebelah kiri (dari sudut pandang penonton). Kalau diperhatikan dari setting alatnya semua pasti hapal siapa selanjutnya yang akan tampil. Ya.. the next performer is Homogenic. Dengan penampilan yang lagi2 unik, kali ini Risa dan Dina tampil dengan mengenakan peci tentara veteran. Penampilan yang juga mengundang celetukan usil dari para penonton.

Malam itu Homogenic juga banyak membawakan lagu2 dari album ketiga yang rencananya akan keluar tahun ini. Masih dengan ciri khas electropop Homogenic dan angelic voice Risa Saraswati, lagu2 baru ini terasa sedikit berbeda dari album pertama maupun kedua.. Lagu lama yang saya ingat mereka mainkan malam itu adalah Utopia, satu lagu dari album pertama yang kalo gak salah judulnya spread of the light (cmiiw), serta lagu penutup yang merupakan salah lagu favorit saya.. Solaris..

kembali lagi ke sayap kanan, kita akan berjumpa dengan Efek Rumah Kaca..

bersambung

Thursday, April 24, 2008

Sore @ PPHUI 04/24/2008




Siang hari yang membosankan dengan segala rutinitas kantor yang itu2 saja sedikit terobati karena malam nanti akan ada acara yang penting dalam petualangan saya menonton pertunjukan band2 yang saya suka..

Jam 5 saya tenggo dari kantor dan langsung menuju venue.. syukurlah kopaja 66 datang tepat waktu dengan bangku yang masih kosong, lalu sedikit macet di sudirman dan gatsu dan akhirnya saya terbangun saat kopaja berada beberapa meter dari halte pasfes. di pasfes saya langsung solat mahrib dan kebetulan sekali bertemu dengan teman2 waktu sma dulu. sesudah ngobrol2 sebentar saya pamit dan menuju pphui. seperti biasa, disana saya kembali berjumpa dengan wajah2 familiar, para pemuda-pemudi dari sebuah organisasi tanpa bentuk yang selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam acara2 seperti ini..

tim nonton kali ini ada yearry, yudi bo, lutfi elemental gaze, firza (tapi cabs sblm acara mulai.. ada urusan mendadak) dan oxal.. ada juga uji yang jauh2 dateng dari bandung bawa merchandise sore.. jumpa juga dengan satria ramadhan dan teman2 lainnya yg belum kenal.. kenalannya next time, maybe..

alat motretnya masih kamdig olympus jadul nan boros itu. sedikit minder saat bersanding dengan nikon2 dslr wartawan dan para penggemar fotografi, tapi dipikir2 siapa juga yang merhatiin.. daripada geer gak jelas mending hajar bleh aja lah..

pukul 8 lebih acara dimulai.. satu persatu personil mini orchestra masuk.. yang saya tau ada ricky dan mela dari whiteshoes and the couple company, walaupun sisanya masih asing buat saya tapi permainan mereka semua betul-betul patut mendapat acungan jempol. para personel sore pun satu persatu naik keatas panggung dan.. Pertunjukkan dimulai!! saya duduk dibangku paling depan sebelah kiri.. masih cukup untuk melihat panggung secara keseluruhan. hanya butuh sekali salto dan sekali ngesot untuk mencapai panggung..

Dibuka dengan manis dengan lagu Bogor Biru, disusul oleh Vrijeman dan Apatis Ria yang dinyanyikan oleh Ade membuai penonton kedalam suasana yang nyaman dan tenteram.. yah setidaknnya buat saya yang ikut kasak kusuk cari posisi buat motret di tiga lagu pertama masih bisa menikmati lagu2 yang dibawakan. setelah lagu come by sanjurou kalo gak salah, teman2 dari media harus berhenti mengambil foto dan keluar dari panggung, entah untuk alasan apa, tapi aturan dari panitia seperti itu.. sayang sekali karena lagu yang dimainkan setelah itu adalah essensimo, lagu yang sudah sering dibawakan di gigs2 sebelum album ini dibuat.. walaupun diluar disediakan big screen tetep aja nontonnya gak akan puas, soalnya live show ada dibalik pintu..

saya kagum dengan keseimbangan di band ini.. semua personil bisa menyanyi dan instrumen yang dimainkan bisa saling mengisi dengan rapi. didukung sound yang cukup prima malam itu (standar dunhill dimension) backing vokal, satu additional player serta mini orchestra yang dipuji sebagai dream team oleh sang bassist yang malam itu tampil elegan kalo kata reporter bola mah, awan garnida. ade dan echa pada gitar yang saling mengisi, sentuhan apik mondo pada keyboard dan bemby yang tampil mantap dibalik drum-set. kedua nama terakhir ini pun ternyata bisa menjadi conductor untuk mini orchestra ini.. rasanya gak berlebihan kalo saya bilang band ini merupakan perpaduan talenta yang hebat, dan takdirlah yang mempertemukan mereka dalam sore..

setelah layu dan in 1997 the bullet was shy peluit panjang ditiup oleh wasit tanda babak pertama usai.. diakhiri oleh aksi (pura-pura) bunuh diri echa yang sesuai dengan tema lagu ini (mungkin.. soalnya saya belum tau liriknya..:p). semua personel meninggalkan panggung diikuti oleh musisi pendukung dan juga penonton.. ya ikutan break juga lah.. ngapain nongkring di panggung yang kosong begitu, mending pipis ke toilet ato mejeng dulu di luar..

sesi kedua dibuka dengan salah satu lagu favorit saya di album ini.. merintih perih yang langsung mengembalikan mood penonton yang sempat turun karena break.lagu berikutnya adalah 400 elegi dan senyum dari selatan. live show memang benar2 membantu akselerasi saya untuk menyukai lagu2 sebuah band.. tidak terkecuali sore.. dua lagu ini sebelumnya belum menarik perhatian saya, tapi setelah mendengar langsung ternyata mantap..

Karolina yang mendayu-dayu menyusul di urutan berikutnya.. dibawakan dengan lembut oleh mondo. single pertama album ini akhirnya dinyanykan. ya, apalagi kalau bukan setengah lima.. dan semua pun bernyanyi.. "mati surii di tamaan..".

setelah memperkenalkan semua yang tampil malam itu, sore juga memanggil ke atas panggung salah seorang undangan spesial.. legenda hidup yang dengan sangat menyesal saya lupa lagi namanya. somebody please help me.. kacaw.. kok bisa lupa ya.. padahal waktu si yearry nanya saya bisa jawab dengan bener.. si bapak itu termasuk sesepuh rock n roll. saya singkat aja bagian ini soalnya malu.. lupa.. yang pasti beliau mendapatkan standing applause dari penonton yang hadir dan sempat juga mempertontonkan kebolehannya.

lagu terakhir yang dimainkan dari album ini adalah ernestito, OST quickie express. seperti yang sudah diduga lampu dimatikan, penonton berteriak minta sore untuk manggung lagi, dan dua lagu tambahan dari album terdahulu dibawakan, yaitu pergi tanpa pesan dan no fruits for today.. lagu terakhir ini dinyanyikan bersama dengan antusias oleh seluruh penonton..

pertunjukkan usai.. saya pulang seperti anak kecil yang puas setelah mendapatkan mainan kesukaannya.. selamat dan sukses buat sore, semoga pertunjukkan berikutnya di bandung bisa sebagus pertunjukkan disini.. kalau ada kesempatan dtanggal 3 mei saya juga mau ikut nonton lagi.. wahai barudak.. siap2 rebutan tiket yahatau siap2 menangis karena tiketnya sold out.... hahaha..

c u next week.. Ya Alloh, udah jam dua kurang dan saya belum packing cucian kotor buat dibawa mudik.. besok masi ngantor pula.. arrgghh.. yuk ah..

Info tambahan dari quietones:
Bapak2 itu namanya Rio Dalimonthee, dari The Pacifics dan The Timebreakers. Mereka bawain "Hound Dog"-nya Elvis Presley.

Thanks infonya..

Sunday, April 20, 2008

Rapatkan Soft-nya




Dan inilah akhir dari petualangan saya hari minggu siang ini.. setelah puas jalan2 di green fest.. dari ketemu penampakan menarik ampe ketemu bos waktu say masi di kantor yg lama.. nonton benny dan mice ampe white shoes, akhirnya perjalanan ditutup di sebuah masjid di deket kantor saya yang dulu..

Seperti biasa,. isu yang dibahas masih seputar masalah bahasa.. kali ini sang pengurus masjid dengan yakin menganjurkan para jamaah agar merapatkan "soft".. ketika solat.. ya maksudnya sih pasti udah pada tau.. tapi nulisnya ya biasa aja atuh..

WSATCC @ Green Fest. 2008




Tampilnya White Shoes di acara ini membuat niat saya untuk datang semakin kuat.. Tiba di parkir timur senayan jam 11an, saya langsung menuju pintu masuk dan ikut dalam antrian orang2 yang juga mengunjungi Green Festival ini..

Kali ini saya membawa kamera Olympus C4100Z, 3x optical zoom.. boleh minjem dari temen.. tipe ini termasuk salah satu sesepuh kamera digital aka kamdig jadul.. walaupun begitu hasilnya lumayan kok.. untuk pemotretan siang hari masih bisa dipertanggung jawabkan.. batrenya butuh empat biji n lumayan boros.. jadi harus ekstra hemat dalam menggunakan kamera ini..

sebelum white shoes sempat tampil paduan suara bina vokalia dan tim (apa atuh namanya ya..) angklung mang ujo.. acara di panggung utama ini dipandu oleh shahnaz haque..

Dan akhirnya white shoes pun mendapat giliran untuk tampil.. Nona Sari, Nyonya Mela dan Tuan Saleh menggunakan pakaian berwarna hijau, senada dengan atmosfer acara Green Festival.. sementara Tuan John, Tuan Ricky dan Tuan Rio berpakaian seperti biasanya.. penampilan kawula muda taun 70-an..

Lagu pertama yang dibawakan yaitu Super Reuni.. cukup untuk menarik perhatian sebagian besar penonton yang keliatannya belum kenal dengan band ini.. dilanjutkan dengan senandung maaf.. lagu yang sudah familiar ditelinga penggemar whiteshoes yang langsung bersorak (termasuk saya..) ketika intro lagu ini mulai dimainkan..

Lanjut ke lagu berikutnya, kapiten dan gadis desa disusul oleh sabda alam.. setelah lagu ini white shoes break karena ada kuis dari panitia.. after break white shoes membawakan lagu roman ketiga yang dimedley dengan tentang cita.. setelah itu mereka memperkenalkan sebuah lagu baru.. buat saya lagu barunya masih agak gimana ya.. susah juga ngomongnya..yang pasti sih perlu dua atau tiga kali lagi denger lagu itu..

Dan aksi mereka siang itu ditutup dengan aksi kucing.. lagu yang mengajak penonton untuk mengeong.. well, secara keseluruhan walaupun sound-nya kurang prima (dengan benchmarknya yaitu konser yg di pphui..:p), tapi saya tetap senang sekali bisa menyaksikan white shoes and the couples company.. aksi panggung mereka tetap atraktif seperti biasanya.. sampai jumpa lagi pada penampilan berikutnya..

Benny Mice @ Green Fest. 2008




Siapa yang tidak kenal dengan Benny dan Mice..? Pelanggan setia Kompas Sabtu-Minggu (Para Job Hunter seperti saya contohnya.. :p). tentunya sudah tidak asing lagi dengan dua tokoh kartun yang selalu hadir di Kompas Minggu bersama Panji Koming dan yang lainnya..

Kehadiran Benny dan Mice dalam acara Green Festival - Aksiku untuk Bumi yang merupakan kampanye pentingnya upaya2 pelestarian lingkungan hidup tentunya sangat tepat karena Kedua tokoh ini sudah akrab dengan kritik sosial mengenai berbagai aspek kehidupan di Indonesia khususnya di ibukota ini.. dan sekarang waktunya bagi mereka untuk memfokuskan pada isu2 yang berhubungan dengan kerusakan lingkungan..

Berbagai sindiran dilontarkan bahkan mulai dari nama acara ini, ada juga tentang BBM, listrik dan lain2.. Selanjutnya silakan nikmati gambar2 berikut ini yang diambil semampunya, karena pengunjung pada hari terakhir acara ini cukup padat dan berdesak2an.. jadi rada susah ngambil fotonya.. Mungkin kita juga sering melakukan apa yang dilakukan oleh Benny dan Mice pada gambar2 ini..

Jadi, mengapa kita tidak bertindak untuk menyelamatkan bumi kita.. gak perlu jadi sehebat Al Gore.. tapi satu langkah kecil yang dimulai dari diri sendiri akan sangat besar manfaatnya bagi kelestarian lingkungan di bumi tempat kita berpijak..

Tuesday, April 15, 2008

Kings Of Convenience - "New Song 1" April 13th 2008 in Seoul




Yo.. this one is fresh from the oven..

I've got two videos from YouTube.. I'll post another video in another page.. well, this is one of KoC new song which is performed in their concert in Seoul, South Korea. Here they are, the dynamic duo.. Eirik and Erlend, plus two additional player in bass and violin.. I don't know the song title yet.. but it's a nice song.. as expected of them.. =).. I really enjoyed this one and even i clapped my fingers as i watched them directly..

Can't wait for their new album..

Thanks for Paola (KoC mailing list moderator) who gave me the link an d also the uploader, NariEmerentiana

next video is here

Sunday, April 13, 2008

Sore - Ports Of Lima Concerts (Launching Bandung)

Start:     May 3, '08 7:00p
End:     May 3, '08 11:00p
Location:     Opulence Lounge, Jl Ir. H. Juanda Bandung
SORE Concert
Album Ports of Lima

DUNHILL DIMENSIONS
Presents

Konser Peluncuran Album Ports of Lima
SORE

JAKARTA
KAMIS, 24 APRIL 2008 Jam 19.00
Usmar Ismail Hall
Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI)
Jl. H.R. Rasuna Said kav. C-22, Kuningan


BANDUNG
SABTU, 3 MEI 2008 Jam 19.00
Opulence Lounge
Jl. Ir. Juanda (Dago)


TIKET TERSEDIA DALAM JUMLAH TERBATAS.
KONSER JAKARTA : Rp. 15.000,-
KONSER BANDUNG : Rp. 10.000,-


Tiket dapat diperoleh mulai tanggal 10 April 2008 (berupa voucher yang nantinya akan ditukarkan dengan tiket asli pada tanggal 21 April 2008 di tempat-tempat pembelian) di:

BANDUNG : Monikhouse, Jl. Setiabudi 56, Bandung
JAKARTA : Aksara Bookstore Kemang, Aksara Bookstore Plaza Indonesia, Aksara Bookstore Cilandak Town Square