Siang hari yang membosankan dengan segala rutinitas kantor yang itu2 saja sedikit terobati karena malam nanti akan ada acara yang penting dalam petualangan saya menonton pertunjukan band2 yang saya suka..
Jam 5 saya tenggo dari kantor dan langsung menuju venue.. syukurlah kopaja 66 datang tepat waktu dengan bangku yang masih kosong, lalu sedikit macet di sudirman dan gatsu dan akhirnya saya terbangun saat kopaja berada beberapa meter dari halte pasfes. di pasfes saya langsung solat mahrib dan kebetulan sekali bertemu dengan teman2 waktu sma dulu. sesudah ngobrol2 sebentar saya pamit dan menuju pphui. seperti biasa, disana saya kembali berjumpa dengan wajah2 familiar, para pemuda-pemudi dari sebuah organisasi tanpa bentuk yang selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam acara2 seperti ini..
tim nonton kali ini ada yearry, yudi bo, lutfi elemental gaze, firza (tapi cabs sblm acara mulai.. ada urusan mendadak) dan oxal.. ada juga uji yang jauh2 dateng dari bandung bawa merchandise sore.. jumpa juga dengan satria ramadhan dan teman2 lainnya yg belum kenal.. kenalannya next time, maybe..
alat motretnya masih kamdig olympus jadul nan boros itu. sedikit minder saat bersanding dengan nikon2 dslr wartawan dan para penggemar fotografi, tapi dipikir2 siapa juga yang merhatiin.. daripada geer gak jelas mending hajar bleh aja lah..
pukul 8 lebih acara dimulai.. satu persatu personil mini orchestra masuk.. yang saya tau ada ricky dan mela dari whiteshoes and the couple company, walaupun sisanya masih asing buat saya tapi permainan mereka semua betul-betul patut mendapat acungan jempol. para personel sore pun satu persatu naik keatas panggung dan.. Pertunjukkan dimulai!! saya duduk dibangku paling depan sebelah kiri.. masih cukup untuk melihat panggung secara keseluruhan. hanya butuh sekali salto dan sekali ngesot untuk mencapai panggung..
Dibuka dengan manis dengan lagu Bogor Biru, disusul oleh Vrijeman dan Apatis Ria yang dinyanyikan oleh Ade membuai penonton kedalam suasana yang nyaman dan tenteram.. yah setidaknnya buat saya yang ikut kasak kusuk cari posisi buat motret di tiga lagu pertama masih bisa menikmati lagu2 yang dibawakan. setelah lagu come by sanjurou kalo gak salah, teman2 dari media harus berhenti mengambil foto dan keluar dari panggung, entah untuk alasan apa, tapi aturan dari panitia seperti itu.. sayang sekali karena lagu yang dimainkan setelah itu adalah essensimo, lagu yang sudah sering dibawakan di gigs2 sebelum album ini dibuat.. walaupun diluar disediakan big screen tetep aja nontonnya gak akan puas, soalnya live show ada dibalik pintu..
saya kagum dengan keseimbangan di band ini.. semua personil bisa menyanyi dan instrumen yang dimainkan bisa saling mengisi dengan rapi. didukung sound yang cukup prima malam itu (standar dunhill dimension) backing vokal, satu additional player serta mini orchestra yang dipuji sebagai dream team oleh sang bassist yang malam itu tampil elegan kalo kata reporter bola mah, awan garnida. ade dan echa pada gitar yang saling mengisi, sentuhan apik mondo pada keyboard dan bemby yang tampil mantap dibalik drum-set. kedua nama terakhir ini pun ternyata bisa menjadi conductor untuk mini orchestra ini.. rasanya gak berlebihan kalo saya bilang band ini merupakan perpaduan talenta yang hebat, dan takdirlah yang mempertemukan mereka dalam sore..
setelah layu dan in 1997 the bullet was shy peluit panjang ditiup oleh wasit tanda babak pertama usai.. diakhiri oleh aksi (pura-pura) bunuh diri echa yang sesuai dengan tema lagu ini (mungkin.. soalnya saya belum tau liriknya..:p). semua personel meninggalkan panggung diikuti oleh musisi pendukung dan juga penonton.. ya ikutan break juga lah.. ngapain nongkring di panggung yang kosong begitu, mending pipis ke toilet ato mejeng dulu di luar..
sesi kedua dibuka dengan salah satu lagu favorit saya di album ini.. merintih perih yang langsung mengembalikan mood penonton yang sempat turun karena break.lagu berikutnya adalah 400 elegi dan senyum dari selatan. live show memang benar2 membantu akselerasi saya untuk menyukai lagu2 sebuah band.. tidak terkecuali sore.. dua lagu ini sebelumnya belum menarik perhatian saya, tapi setelah mendengar langsung ternyata mantap..
Karolina yang mendayu-dayu menyusul di urutan berikutnya.. dibawakan dengan lembut oleh mondo. single pertama album ini akhirnya dinyanykan. ya, apalagi kalau bukan setengah lima.. dan semua pun bernyanyi.. "mati surii di tamaan..".
setelah memperkenalkan semua yang tampil malam itu, sore juga memanggil ke atas panggung salah seorang undangan spesial.. legenda hidup yang dengan sangat menyesal saya lupa lagi namanya. somebody please help me.. kacaw.. kok bisa lupa ya.. padahal waktu si yearry nanya saya bisa jawab dengan bener.. si bapak itu termasuk sesepuh rock n roll. saya singkat aja bagian ini soalnya malu.. lupa.. yang pasti beliau mendapatkan standing applause dari penonton yang hadir dan sempat juga mempertontonkan kebolehannya.
lagu terakhir yang dimainkan dari album ini adalah ernestito, OST quickie express. seperti yang sudah diduga lampu dimatikan, penonton berteriak minta sore untuk manggung lagi, dan dua lagu tambahan dari album terdahulu dibawakan, yaitu pergi tanpa pesan dan no fruits for today.. lagu terakhir ini dinyanyikan bersama dengan antusias oleh seluruh penonton..
pertunjukkan usai.. saya pulang seperti anak kecil yang puas setelah mendapatkan mainan kesukaannya.. selamat dan sukses buat sore, semoga pertunjukkan berikutnya di bandung bisa sebagus pertunjukkan disini.. kalau ada kesempatan dtanggal 3 mei saya juga mau ikut nonton lagi.. wahai barudak.. siap2 rebutan tiket yahatau siap2 menangis karena tiketnya sold out.... hahaha..
c u next week.. Ya Alloh, udah jam dua kurang dan saya belum packing cucian kotor buat dibawa mudik.. besok masi ngantor pula.. arrgghh.. yuk ah..
Info tambahan dari quietones:
Bapak2 itu namanya Rio Dalimonthee, dari The Pacifics dan The Timebreakers. Mereka bawain "Hound Dog"-nya Elvis Presley.
Thanks infonya..