Monday, December 21, 2009

Debu @ Gedung Kesenian Jakarta 2009




Akhirnya sempet juga memilih, edit dan upload foto-foto Debu yang tampil di acara Word Music Festival IV yang bertempat di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 12 Desember 2009. Terimakasih buat Om Temmy yang sudah mengundang saya dan memberikan kesempatan untuk mengambil foto-foto ini. Ada juga Krishna dan Eko yang ikut bergabung untuk mengabadikan pertunjukan ini.

Saya sangat terkesan dengan penampilan Debu pada malam itu. Ini adalah konser pertama mereka yang saya saksikan langsung. Sebelumnya saya hanya sebatas menonton di televisi saja. Kemampuan masing-masing personilnya sungguh patut diacungi jempol. Musik yang mereka bawakan betul-betul menghanyutkan saya ke dalam suatu suasana yang tenang dan damai. Sayang saya tidak terlalu mencermati lirik-liriknya karena harus membagi konsentrasi untuk memotret. Yang pasti lirik2 lagu mereka selalu bernuansa religius, baik itu nasihat, pujian kepada Allah maupun tentang cinta dari hamba kepada sang Khalik. Saya pikir lirik2nya banyak terinspirasi dari dunia sufi.

Sekitar kurang lebih 2 jam Debu menyajikan lagu-lagu mereka yang luar biasa. Jika ada kesempatan saya ingin menyaksikan kembali penampilan mereka.

Monday, December 7, 2009

Efek Rumah Kaca @ Green Fest 2009




Penampilan Efek Rumah Kaca pada acara ini terlambat sekitar kurang lebih setengah jam. Entah apa penyebabnya. Mungkin hujan lebat pada siang hari menyebabkan rangkaian acara tidak berjalan sebagaimana mestinya. Namun demikian para penggemar setia ERK sudah menunggu di depan panggung dengan sabar. Malam itu ERK membawakan kurang lebih 8 buah lagu. Saya kurang hapal set listnya, bahkan mereka sendiri tidak sempat menulis set list untuk acara ini karena mereka juga baru tiba dari Bandung untuk mengisi salah satu acara pensi di lapang Saparua.

Beberapa lagu yang saya ingat adalah lagu yang berjudul nama mereka sendiri, yaitu Efek Rumah Kaca. Lagu ini jarang dibawakan di gigs-gigs mereka selama ini, mungkin mereka membawakannya karena tema lagu yang diusung sesuai dengan tema acara Green Fest 2009. Selain itu ada juga Di Udara, Mosi Tidak Percaya dan beberapa lagu lain sebelum ditutup dengan lagu favorit istri saya, Desember.

Penonton tidak terlalu padat sehingga pergerakan saya di sekitar panggung cukup leluasa, mudah2an gak ada yang terblocking terlalu lama. Sedikit menyesal karena hanya membawa satu lensa sehingga tidak bisa mengeksplore wide angle, namun saya bisa lebih fokus untuk berlatih manual fokus. Maklum, lensanya di kamera saya gak bisa AF. Selamat menikmati foto-fotonya. Kriik dan saran selalu saya harapkan. See you on the next gigs.

Gear:
Nikon D40
Nikkor AF 50mm f/1.8 D
Editing dengan Capture NX 2 untuk post-process, ACDSee untuk resize and crop dan FotoFusion untuk kolase.

Saturday, December 5, 2009

Green Fest 2009 feat Benny and Mice




Akhirnya saya kembali hadir di Green Fest tahun ini, sebenarnya sedikit malas karena hari itu hujan, namun istri tetap mengajak karena ingin menonton Efek Rumah Kaca. Kami berangkat ba'da maghrib ketika hujan sudah mulai reda, dan tiba di lokasi pukul 7-an.. Sebelum menonton ERK saya sempatkan berkeliling di acara yang mengusung tema hemat energi dan pelestarian lingkungan ini. Berikut ini sedikit foto sebelum kami menonton ERK.. Banyak foto-foto kartun Beny dan Mice dengan gaya khas mereka, ya, karena saya adalah fans mereka dan lumayan rajin mengikuti tindak-tanduk mereka di Kompas minggu sehingga saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.. Stand-stand yang cukup lengang membuat saya cukup leluasa untuk mengambil gambar-gambar ini.

Friday, November 13, 2009

Tika and The Dissident dan Vina Panduwinata @ Djakarta Artmosphere 2009




Berikut ini foto-foto Tika and The Dissident yang berkolaborasi dengan Vina Panduwinata, masih di Djakarta Artmosphere 2009. Tika and The Dissident mula-mula membawakan tiga lagu dari album mereka yaitu The Headless Songstress, Red Red Carpet dan Polpot (thanks Yearry for the song list). Kemudian sebelum Vina Panduwinata memasuki panggung mereka membawakan salah satu lagu legendaris Vina yang berjudul Cinta, serta lagu Di Dadaku Ada Kamu yang dibawakan dengan aransemen unik Tika and The Dissident, lagu aslinya yang bernuansa riang ini dibawakan dalam warna yang kelam..

Kehadiran Vina Panduwinata di panggung Djakarta Artmosphere disambut dengan meriah oleh penonton yang kalau saya amati cukup banyak juga yang berusia seangkatan dengan para musisi senior yang hadir di acara ini. Vina tampil dengan sebuah lagu dari Tika yang berjudul Infidel Castratie dan diakhiri dengan lagu Surat Cinta. What a great collaboration.. Tika sendiri berujar bahwa dia seolah-olah masih belum sadar kalau dia bisa berduet dengan salah seorang penyanyi wanita yang sangat pantas untuk menjadi The Real Diva. Mungkin ini adalah pengalaman yang sangat berkesan bagi Tika maupun Vina Panduwinata untuk bisa bekerjasama di atas panggung dan suatu kesempatan berharga bagi saya dan mungkn semua yang hadir di sana untuk bisa menonton langsung dan mengabadikan momen-momen diatas panggung.

Thursday, November 12, 2009

WSATCC & Oele Pattiselano & Fariz RM @ Djakarta Artmosphere 2009




Setelah penampilan SORE dan Ebiet G. Ade, acara dilanjutkan dengan penampilan salah satu band favorit Aa, White Shoes and The Couples Company yang berkolaborasi dengan Oele Pattiselano dan Fariz RM. Oele Pattiselano dikenal sebagai seorang musisi jazz senior yang piawai dalam memainkan gitar dan sudah malang melintang di dunia muik sejak tahun 60an. Sementara Fariz RM tentunya adalah salah satu ikon musik Indonesia di tahun 80-an. Kolaborasi Fariz RM dan White Shoes and The Couples Company pernah dilakukan pada saat konser tunggal Fariz RM tahun 2008 lalu yang sayang sekali harus saya lewatkan. Penampilan mereka malam itu menebus rasa penasaran saya akan kolaborasi mereka dan kehadiran Oele Pattiselano tidak hanya menjadi pelengkap, tapi juga memberikan warna tersendiri dalam kolaborasi tersebut. Lagu-lagu yang dimainkan diataranya adalah Windu Defrina, Aksi Kucing, Sabda Alam, Kapiten dan Gadis Desa, Selangkah Ke Seberang dan Barcelona.

Sangat sulit untuk memotret Fariz RM dari posisi saya, karena saya sibuk mencari celah untuk mendapatkan foto beliau saya malah lupa motret Oele Pattiselano, makanya fotonya beliau cuman satu.

* notes: Mohon maklum kalo ada beberapa foto dengan komposisi yang mirip,
tadinya pengen bikin kolase beberapa foto pake picassa tapi tonenya kok malah jadi oversaturated...

Tuesday, November 10, 2009

SORE @ Djakarta Artmosphere 2009




Tak banyak yang bisa saya tulis di sini. Benar-benar malam yang berkesan. Keputusan saya untuk memilih acara ini dibandingkan Jakarta International Blues Festival adalah sebuah keputusan yang cukup berat bagi saya, namun saya merasa puas karena pada acara ini saya disuguhi oleh kolaborasi musik yang sungguh luar biasa antara musisi masa kini dengan musisi senior yang tentu sudah tidak diragukan lagi kualitasnya dalam bermusik yaitu SORE dengan Ebiet G. Ade, White Shoes and THe Couples Company bersama Fariz RM dan Oele Pattiselano, Tika and The Dissident dengan Vina Panduwinata dan terakhir adalah Efek Rumah Kaca yang bekerja sama dengan Doel Sumbang.

Di seri foto pertama ini saya upload foto2 SORE bersama Ebiet G. Ade.


Thursday, November 5, 2009

WSATCC @ Coup de Neuf #4




Akhirnya, tibalah kita di penghujung acara Coup de Neuf. Band pamungkas yang tampil di acara ini tidak lain dan tidak bukan adalah White Shoes and The Couples Company. Pencahayaan sepertinya sedikit lebih baik, tapi saya harus berhadapan dengan pergerakan para personel band ini yang lincah. Malam itu saya mendapat kesempatan untuk memotret Rio lebih banyak karena pada konser-konser mereka sebelumnya yang saya hadiri posisinya selalu sulit, entah berada di belakang atau di tempat yang jauh dari jangkauan.

WSATCC menyapa penonton di CF dengan intro yang disusul dengan lagu Windu dan Defrina. Mereka kemudian membawakan Topstar, sebuah lagu dari album pertama yang saya pikir sangat cocok untuk menaikkan atmosfer di CCF pada malam itu. Kembali mendayu-dayu dengan Roman Ketiga lalu melaju lagi dengan Super Reuni.

Setelah itu WSATCC memperkenalkan salah satu lagu baru mereka yang berjudul Good 'Ol Days. Rasanya saya baru pertama kali mendengarkan lagu ini. Setelah itu ada pula lagu baru berikutnya yang berjudul Masa Remaja. Suasana semakin hangat dengan Senja Menggila. WSATCC juga membawakan cover lagu Fariz RM yang berjudul Selangkah Ke Seberang serta Aksi Kucing yang hampir selalu menjadi lagu penutup di setiap set list mereka.

Tak ingin kehilangan momen, saya berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin semua kemungkinan yang ada untuk mengambil foto. Boros SC memang, namun sebanding lah dengan hasilnya. Seusai penampilan White Shoes and The Couples Company saya menyempatkan diri untuk bertemu dengan teman-teman yang hadir di sana dan setelah beristirahat sejenak saya pun memacu motor membonceng istri pulang menuju Utara.

Thanks to: Ciwi, Ami-Sano, Ersa, Aiph, Muhajir, Tyas dan pemuda-pemudi yang sudi membeli tiket nganggur sisa. Ada Iit juga sayang kita tidak berjumpa dan mungkin mereka2 yang tidak sempat bertemu di venue. Thanks juga buat panitia dan seluruh pendukung acara.. Mudah2an event2 seperti ini selalu rutin dilaksanakan dan semakin baik lagi dalam pelaksanaannya. Special thans to my lovely wife yang udah bantuin waktu saya gonta ganti lensa.

Gear:
- Nikon D40
- Nikkor 18-55mm f3.5-5.6
- Nikkor 50mm f1.8

Tuesday, November 3, 2009

ERK @ Coup De Neuf #4




Tak perlu waktu terlalu lama untuk menunggu Acho dan rekan2 kru ERK untuk memasang efek dan peralatan yang akan digunakan oleh Cholil dan kawan-kawan. Kebetulan sekali posisi Cholil berhadap-hadapan dengan saya. sayabisa melihat dengan jelas set list lagu-lagu yang akan mereka bawakan (walaupun pada pelaksanaannya nanti ternyata ada perubahan..). Kemudian satu persatu personil Efek Rumah Kaca memasuki panggung diiringi tepuk tangan dan riuh suara penonton.

Saya elihat Adrian masuk sambil dituntun oleh salah seorang kru. Ya, semua penggemar efek rumah kaca tentunya sudah mengetahui kalau Adrian memiliki gangguan pada matanya sedemikian sehingga tidak bisa melihat dengan baik pada kondisi low light. Selain itu dia pun harus dibantu oeh senter berwarna putih sehingga bisa bersiap-siap dengan baik. Tanpa merendahkan kondisi Adrian saya harap panitia acara-acara musik selanjutnya bisa membantu dengan menyalakan lampu terlebih dahulu sehingga ia bisa memasuki panggung dengan aman dan benar-benar siap bermain.

ERK membuka penampilan mereka dengan lagu Kamar Gelap yang disusul oleh lagu Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa. Mereka membawakan kurang lebih 10 lagu. Pada lagu ke sembilan mereka mengganti lagu dari set list yang seharusnya adalah Hujan Jangan Marah dengan Di Udara. Lagu terakhir yang mereka bawakan adalah Mosi Tidak Percaya yang didedikasikan untuk para Ketua KPK yang sedang menghadapi persidangan..

Suara Cholil tampak kurang prima, mungkin sedang tidak fit. Saya mendengar beberapa kali dia kehilangan suara pada saat menyanyikan nada-nada tinggi. Tapi sepertinya penonton tidak peduli, mereka tetap menikmati setiap detik mereka bersama ERK dan ikut menyanyi bersama pada setiap lagunya. Mungkin sudah waktunya bagi Efek Rumah Kaca untuk membuat DVD versi karaoke. hehe..

bersambung (lagi).

Coup de Neuf #4


Tiga Pagi featuring Cholil

Senang sekali rasanya bisa kembali hadir di depan panggung sebagai penonton di acara musik setelah hampir dua bulan absen karena puasa dan persiapan menikah. Acara musik pertama yang saya hadiri ini adalah Coup de Neuf yang diselenggarakan di CCF Bandung pada tanggal 31 Oktober 2009 yang bertepatan dengan hari helloween (who care?).. Mungkin karena masih euforia penganten baru rasanya ada yang sedikit berbeda kalo sekarang saya nonton gigs ditemenin sama mantan pacar.

Banyak teman saya yang membatalkan kehadirannya karena Pure Saturday batal manggung. Sebagian lagi tidak datang ke Bandung karena mau nonton Soul Nation. Sangat disayangkan PS tidak bisa meramaikan Coup de Neuf malam itu, saya harap mereka bisa tampil diCoup de Neuf berikutnya. Tiket-tiket nganggur yang sudah saya beli tapi tidak jadi dipakai pun terpaksa saya jual kepada mereka yang membutuhkan. Alhamdulillah gampang..

Namun demikian pengisi-pengisi acara malam itu saya pikir sudah lebih dari cukup untuk membuat auditorium CCF yang sempit menjadi sangat padat. Tiket pun terjual habis pada hari kedua penjualan (info dari kolega saya yang bertugas di bagian ticketing). Band2 yang tampil malam itu adalah Sunny Summer Day, Tiga Pagi, Astrolab, Efek Rumah Kaca dan White Shoes and The Couples Company. Dua nama terakhir ini adalah band yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar penonton, walaupun masih ada remaja masa kini yang belum mengenal band-band tersebut. Terbukti ketika saya menguping pembicaraan dua pemuda di belakang saya. "Eh, ERK teh yang lagunya 'mati suri di taman' yah?" tanya salah seorang pemuda itu. "Bukan.. rasanya sih yang lagunya i love you and you love me we're gonna make a big family..", timpal rekannya.. Hahaha.. ternyata mereka tertukar antara ERK dan SORE..

Karena acara dimulai pada pukul 19.00 WIB (Waktu Iraha Bae), maka acara dapat dipastikan ngaret. Ya kurang lebih setengah jam lah.. Band pertama yang tampil adalah Sunny Summer Day. Saya terlambat masuk ke dalam gedung karena urusan jual beli tiket tadi, mungkin hanya kebagian satu atau dua lagu saja, tapi masih sempat mengabadkan penampilan mereka barang beberapa jepret. Di dalam gedung belum terlalu padat, sehingga pergerakan saya masih leluasa.

Untuk mengamankan posisi, saya mengambil tempat di sebelah kanan depan. Dari pengalaman yang sudah-sudah semakin malam penonton semakin padat dan pergerakan semakin susah.. jadi lebih baik ngetem dan mengambil foto dari satu sudut pandang saja.

Setelah itu band yang tampil adalah Tiga Pagi. Ini pertama kalinya saya menyaksikan band ini. Musiknya cukup menarik sayang ada masalah pada mic vokal sehingga suara vokalisnya tidak terdengar dengan baik. Pada salah satu lagu mereka juga berkolaborasi dengan Cholil ERK. Secara umum saya rasa ada masalah pada sound system di acara ini. Entah alatnya yang rusak, sambungan yang kurang baik atau operatornya yang kurang tanggap. Saya bukan ahli sound engineering, tapi sebagai orang awam saya rasa volume dari mic untuk vokalis kurang kuat, kemudian suara-suara yang keluar dari instrumen lainnya kadang tidak imbang. Berbeda dengan Coup de Neuf sebelumnya yang relatif lebih rapi.

Acara pun dilanjutkan dengan penampilan Astrolab. Sesuai prolog dari pembawa acara, nuansa Blue Boy dan band-band sejenis terasa kental pada band ini, namun mereka bisa menyuguhkannya dengan warna yang agak berbeda sehingga tetap menarik untuk didengarkan.

Satu catatan dari acara ini adalah tata lampu yang menurut saya kurang mendukung untuk doumentasi foto. Yah, memang tidak bisa berharap banyak juga sih, kalau mau yang lampunya bagus mah nonton acara sekelas Java Rockin Land aja.. gak usah ke gigs macem ini. Tapi kalau kita optimalkan sih mestinya bisa. Pada beberapa kesempatan saya bisa mendapatkan kombinasi lampu yang cukup terang dan bagus, namun hal ini jarang sekali terjadi, apalagi ketika yang tampil adalah band bernuansa galau. Mungkin filosofinya kalau menonton band galau lampu kudu poek alias mesti gelap-gelapan. Padahal tidak harus begitu.. toh kalau kita menikmati musik seperti ini kita tinggal memejamkan mata lalu membiarkan pikiran kita menerawang bersama kegalauan dan biarkan panggung tetap disinari dengan baik sehingga saya bisa memotret dengan nyaman walaupun cuma pake gear alakadarnya.. hehe.. (Emangnya gw yang punya acara..:p)

bersambung....

Thursday, October 29, 2009

Snapshot Wedding Album 02




Album beriktnya berisi tentang foto2 kegiatan di rumah Uwa sebelum berangkat dan di bairung anjungan Sumatera Barat TMII.. Senang sekali rasanya sebagian besar keluarga bisa hadir pada acara ini, baik keluarga ibu maupun bapak. Kehadiran teman-teman juga tentunya ikut menambah kebahagiaan saya pada waktu itu. Sekali lagi terimakasih.. mudah2an kami berdua bisa mencapai seperti apa yang kalian semua doakan.. ammiin..

Snapshot Wedding Album 01




Dapet ngimpor dari fesbuk.. biar gak usah donlod2 lagi..

Ini adalah kumpulan foto yang diambil pada waktu hari pernikahan saya, tanggal 17 Oktober 2009 lalu. Lokasinya di balairung anjungan Sumatera Barat TMII Jakarta. Alhamdulillah acaranya berlangsung dengan lancar dan aman, terimakasih atas bantuan, do'a dan semua pemberian dari keluarga, saudara, teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam acara ini.

Monday, August 31, 2009

The S.I.G.I.T - Beside @ JRL 2009




Berikut ini dokumentasi penampilan band-band yang sempat saya tonton di acara Java Rockin' Land 2009 pada hari Sabtu, 8 Agustus 2009. The S.I.G.I.T sedang beraksi diatas panggung ketika saya tiba di venue. Saya bergegas menuju panggung namun apa daya cuma kebagian 3 lagu aja. Seperti biasa penampilan Rekti dan kawan-kawan selalu disambut dengan antusias oleh para penggemarnya dan tidak sedikit acungan jempol dari para penonton yang baru melihat penampilan The S.I.G.I.T (kamarana wae ateuh.? :p).

Selanjutnya saya bergerak menuju panggung utama untuk menyaksikan /RIF (halaman foto khusus /RIF masih under construction). Setelah itu Achie mengajak saya menonton Bangku Taman di stage-nya Aksara. Sambil berjalan menuju ke sana saya sempatkan mengabadikan penampilan Band underground asal Bandung, Beside. Band yang cukup berkualitas dan sepertinya orang-orang sudah melupakan insiden yang terjadi waktu launching album mereka dahulu. Suasana di depan panggung ramai karena banyak orang yang moshing tapi keadaan masih cukup aman terkendali. Kalau umur saya lebih muda 7 tahun dari sekarang mungkin saya akan berada di tengah2 penonton untuk moshing berjamaah. Sayang sekali usia sudah tidak mengzinkan, lagian bawa kamera pula dan sang pacar sudah uring-uringan pengen nonton Bangku Taman.

Bersambung..

Monday, August 10, 2009

Mew @ Java Rockin' Land 2009




Penantian panjang saya selama bertahun-tahun akhirnya tertuntaskan pada malam itu ketika satu persatu personil Mew memasuki panggung diiringi gemuruh sorak seluruh penggemarnya yang sudah memadati Gudang Garam Stage sejak kurang lebih satu setengah jam sebelumnya, tepat setelah Slank menuntaskan lagu terakhirnya dan barikade spesial untuk Slanker kembali dibuka oleh panitia. Orang-orang berhamburan menuju ke depan panggung dan saya beserta tim termasuk kedalam golongan yang beruntung karena mendapatkan posisi terdepan.

Penampilan salah satu band yang paling saya tunggu kehadirannya ini sangat memukau.. Hentakan drum Silas Utke Graae Jørgensen, permainan gitar Bo Madsen juga tak lupa suara unik Jonas Bjerre sepertinya menyihir pantai karnaval pada malam itu. Tidak lupa kehadiran Nick Watts pada keyboard dan Bastian Juel pada bass yang tentunya sangat vital bagi penampilan Mew pada malam itu.

Mereka mengawali pertunjukan dengan intro yang disambung lagu She Spider, kemudian mereka memperkenalkan lagu baru dari album yang akan dirilis akhir bulan ini, yaitu New Terrain dan Introducing Palace Player. Set listnya lengkapnya sendiri masih saya cari. Saya terhanyut dalam barisan penonton yang bertepuk tangan dan menyanyi bersama pada setiap lagu yang mereka mainkan. Saya cuma ingat beberapa lagu kesukaan saya yang mereka mainkan seperti Special, Zookeeper's Boy, I'm I Wry? No, 156, Apocalypso dan lagu penutup Comforting Sounds. Mohon bantuannya bagi mereka yang masih ingat set list ini.

Yang pasti malam itu benar2 spesial.. Apalagi bisa berada di barisan terdepan dan menonton bersama pacar dan teman2.. Debu, panas dan berdesak-desakan tidak menjadi masalah berarti saat menyaksikan penampilan Mew.

Kalau dari hasil foto sih mungkin saya sedikit kecewa karena lighting yang enak di mata belum tentu enak di kamera (in my camera, off course.. pikiran saya langsung terbayang sama seorang fotografer yang bawa lensa tele segede bagong). Hanya ini yang rasanya layak untuk di-upload, itupun banyak yang noise karena harus saya angkat exposurenya. Kritik, saran dan komentar seperti biasa selalu saya harapkan.


Monday, August 3, 2009

Phoenix @ Beatfest 2009




Amazing Phoenix!!! What an incredible show.. Great sound and performance by Phoenix. I was very satisfied to be the part of the crowd and really enjoyed the show on last Saturday, August 1, 2009.

Thanks to all my friends who came to the show and gave me ride to home.. hehe.. special thanks to Gembi for press id, i don't know whether those photographs are good enough or not for your media.

I was surprised when the crowd singing together n almost of Phoenix's songs. I thought this band is not too familiar with Indonesian people. The ticket wasn't sold out and I've easily got a ticket in the very last minute. There's no need to ask from calo (what's calo in english?). But i guess i wrong.

The crowd screamed loudly when they heard the intro of Lisztomania, and they were singing together. The show is the part of Phoenix promo for their new album, Wolfgang Amadeus Phoenix. You'll find a lot of songs from this album in their setlist.16 songs on the setlist but i think there's a bonus song after encore. Here's the setlist (as you seen on the very last picture):

1. Lisztomania
2. Long Distance Call
3. Consolation Prize
4. Lasso
5. Napoleon Says
6. Funky Squaredance
7. Rally
8. Girlfriend
9. Armistice
10. Love Like A Sunset
11. Run Run Run
12. Sometimes in The Falls
13. Rome
14. If I Ever Feel Better
15. Too Young
16. 1901
* I forgot where the encore was. Maybe in between Sometime in The Falls and Rome or Rome and If I Ever Feel Better. Somebody confirm please? :D.

The most critical problem in the show was the light. It was great light, but it rarely shine brightly to the band's face.. especially from my side. So many of my pictures are in silhouette and some of them with a huge noise.. i hope you don't mind them. Shooting in the middle of the crowd is a challenge too, such as a big guy stood up in front of you, moving crowd and hands up.. but the advantage is uhmm.. if you're lucky you can meet Thomas Mars, the vocalist (see my last pics..) ^_^v.

This album is dedicated to Phoenix and all my friends. I hope you like it. Suggestion and Criticize are very welcome. See you on the next gigs. Thank You so much Phoenix, you gave us an amazing night in Jakarta..


My gear is as usual:
Nikon D40
lens 18-55 and 55-200
software: capture NX and ACDSee Pro 2.5 for standard editing.

Location: Bengkel Park, Jakarta

Monday, July 27, 2009

Trip to Karimun Jawa




Tes impor gambar dari fb.. edisi narsis dari perjalanan ke Karimun Jawa..

Thursday, July 16, 2009

Coup De Neuf #2




Akhirnya sempet juga kejar setoran upload foto2 Coup de Neuf #2 Sabtu lalu soalnya weekend ini akan berpisah dulu dengan dunia komputer dan internet.

Sorry juga gak bisa kasih tulisan tentang acara ini soalnya ini juga curi2 upload dari kantor klien.. hihihi.. yang pasti acaranya pol banget.. band2nya juga, mudah2an ada coup de neuf 3.. wish listnya tentu saja band2 karesep Aa.. :D..

Thursday, July 9, 2009

Sheeta @ Museum Bank Mandiri




Inilah sedikit hasil dari acara ID-Nikon D40 di Museum Bank Mandiri hari Minggu (5/7/2009) yang lalu. Model yang sempat terfokus hanya Sheeta saja, mungkin karena penasaran mencari fokus.. maklum lensanya gak bisa autofokus di kamera saya.. Satu-satunya foto Citra diambil waktu (kebetulan) ngintil di belakang Mpu (foto sejenis ada di multiplynya)..

Kesimpulan akhir.. masih perlu banyak berlatih lagi.. baik dari segi komposisi, pengaturan flash dan setting white balance serta post processing di komputer.. kritik dan saran selalu saya tunggu..

Terimakasih kepada EO-Rizki n Binbin, Sheeta dan Citra selaku model, teman2 id-D40, Museum Bank Mandiri, Rizki lagi untuk pinjaman flash Yin Yan-nya.. walaupun baru pertama kali foto pake eksternal flash dan belum bisa settingnya tapi kehadirannya sangat membantu sekali.. dan terimakasih juga keada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini (weleh.. bahasanya cem artis yang menang piala citra aja.. :p)

Maaf teman2 Rizki yang datang sore hari gak sempet difoto juga.. matanya udah keburu teler.. sempet ikutan Ibu EO motoin prewed tapi hasilnya ancur2an..

Gear:
Nikon D40
Lens Nikoor AFD 50mm f/1.8
Flash YN (dipakai sesuai kebutuhan..)

Tuesday, June 9, 2009

Pembukaan Pameran Tunggal Lukisan Karya Sri Warso Wahono Ke-15




Berikut ini sedikit dokumentasi dari acara yang tersebut pada judul. Pamerannya sendiri berlangsung dari tanggal 6 hingga tanggal 12 Juni nanti yang bertempat di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki Jakarta. Acara ini dibuka oleh Gubernur DKI Jaya, Bapak Fauzi Bowo.

Lumayan, sekalian belajar foto liputan.

Thursday, May 28, 2009

Save Rumentang Siang - Part 3




Sesuai dengan tema acara ini, maka sebelum acara selesai dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis dari pihak Radio Oz dan LA Light selaku sponsor kepada wakil pengelola Gedung KEsenian Rumentang Siang. Sumbangan yang diberikan adalah hasil penjualan tiket dan tambahan dari sponsor. Jumlahnya lumayan gede, saya lupa nominalnya tapi waktu itu yang kepikiran dengan uang segitu bisa buat umroh berdua.. ya, sekitaran segitu lah..

Band penutup acara ini siapa lagi kalau bukan PS. Penonton cukup antusias, mereka berdiri dan langsung memadati bagian depan panggung. Saya juga ikutan maju supaya gak kehalangan kalo motret. Teman2 purepeople yang saya kenal dan biasanya rajin menghadiri setiap penampilan PS malam itu hampir tidak ada yang terlihat. Yang saya kenal hanya 2 orang saja. Hal ini diperparah oleh ratu freepass yang malam itu secara mengejutkan kehabisan tiket dan tidak bisa masuk ke venue. hihihi.. Purepeople atau bukan saya pikir semua yang hadir malam itu sangat menunggu penampilan Pure Saturday. that's the important thing.

Dari contekan setlist yang saya bajak seusai acara, PS membawakan 9 lagu dan sebagian besar lagu-lagu tersebut dibawakan dengan aransemen baru (set list menyusul). Setelah lagu penutup seperti biasa penonton minta tambah dan PS mememenuhi keinginan penonton.

Acara berakhir sekitar pukul sebelas malam lebih, well.. cukup tepat waktu untuk ukuran acara musik di Bandung yang terkenal ngaret. Sempat bete karena gagal nonton Sore n White Shoes, tapi saya tetap menikmati acara tersebut.

Terimakasih, mudah2an Gedung Rumentang Siang bisa terus dipelihara dengan baik dan dimakmurkan dengan kegiatan2 seni yang berkualitas. Seharusnya pemeiharaan gedung ini adalah tanggung jawab pemeritah Kota Bandung untuk mengelolanya. Akan tetapi berhubung aparat plat merah kurang memperhatikan hal ini (kamarana ateuh..?), maka gedung ini makin hari makin sepi dari pementasan seni dan bangunan gedung kurang terawat. Untunglah masih ada banyak pihak yang masih sadar pentingnya gedung ini dan acara seperti ini nampaknya harus sering dilaksanakan untuk menggugah kesadaran akan perlunya ruang seni di kota kembang tercinta.

Saya pun pulang bersama lamunan "kapan ya Bandung bisa punya gedung pertunjukan yang bagus dan aktif sekelas minimal Teater Jakarta atau PPHUI." Sabuga terlalu eksklusif dan mahal untuk menyelenggarakan acara2 dengan skala kecil.

See You on the next gigs.

Note:
Gear:
Nikon D40 Kit and Nikkor lens 55-200 VR.
Post process:
Nikon NX2: Contrast and Tone editing/balancing.
ACDsee Pro 2.5: Crop, resize and id tag.

Oz Box Show Save Rumentang Siang - Part 2




Acara terus berlanjut dan kali ini giliran The Upstairs yang menghibur penonton yang hadir di gedung Rumentang Siang. Sudah lama sekali saya tidak menonton penampilan langsung mereka. Kalau tidak salah saya menonton mereka terakhir kali di acara Terusik Traxkustik di Kelapa Gading 2 tahun yang lalu. Wew..

Rasanya kurang lengkap kalau menonton The Upstairs tanpa kehadiran Modern Darling yang selalu tampil beda. Penonton di Bandung sepertinya kurang antusias menyaksikan mereka. Hanya sedikit penonton yang berdiri, sisanya duduk manis dan menonton sambil menggoyang2kan kaki. Walaupun demikian penonton tetap menyanyi bersama pada lagu2 yang dibawakan oleh The Upstairs. Mungkin ada waktunya menikmati aksi panggung Jimmy dan kawan2 tanpa harus ikut bergoyang.

Saya senang dengan penampilan mereka malam itu. Beberapa lagu yang dibawakan oleh mereka antara lain adalah Radio, Ekspektasi Nol, Disko Darurat, Kunobatkan Jadi Fantasi, medley beberapa lagu (kalo gak salah ada Terekam dan Mars di medley ini, cmiiw), Matraman dan satu dua lagu lagi dari album baru mereka.

(bersambung)

Save Rumentang Siang - Part 1




Telat banget nih uploadnya soalnya lagi lumayan sibuk dan komplikasi dengan penyakit hoream jadinya baru bisa upload sekarang.

Niat untuk pergi ke acara ini baru terkumpul 5 hari sebelum hari-h setelah saya mengetahui siapa saja yang akan tampil di acara tersebut. Nama-nama seperti Sore, Whiteshoes ad The Couples Company, The Milo dan Pure Saturday sudah cukup bagi saya untuk memesan travel menuju Bandung dan kasak kusuk minta tolong dicariin tiket. Apalagi jika ditambah The Upstairs, Cascade, Endah dan Resa dll. Saya paling tidak suka kehabisan tiket yang dijual on the spot. Setelah melobby beberapa orang teman akhirnya Ersa berhasil membelikan tiket untuk saya. Lumayan, kalo beli pre-sale ternyata satu tiket bisa buat dua orang.

Menurut RSVP di stus jejaring sosial tetangga, acara dimulai pukul dua siang hingga selesai. Saya datang ke lokasi sekitar pukul 7 dengan harapan bisa menonton band2 utama. Namun saya kecewa berat ketika mendengar Sored dan White Shoes sudah tampil. Arrgghh.. Ketika saya tiba yang sedang bermain adalah Cascade (itulah mengapa tidak ada dokumentasi Sore dan WSATCC.. hiks). Next time harus mencari info rundown-nya nih.

Ok, untuk part 1 ada gabungan dokumentasi Cascade, Vincent Vega dan The Milo.. foto2 yang diambil dalam suasana bete dan baru mulai mencair saat The Milo manggung.

(bersambung)

Tuesday, April 28, 2009

Coup De Neuf, 25042009 (1)




Foto-foto dari Acara semacam Les Voila yang bernama Coup de Neuf.. apaun nama acaranya yang penting tetep rame soalnya malam itu ada Angsa dan Serigala (sorry banget gak ada fotonya, lagi jadi calo tiket nirlaba di luar sana :p), Cascade, Hollywood Nobody, Homogenic dan Mocca. Beberapa orang teman hanya bisa termangu di luar gedung karena tiketnya sold out..

(Bersambung)

Gear:
Nikon D40-Kit
lensa 50mm f1.8 untuk beberapa foto, lupa lagi foto yang mana..

Olah digital:
Nikon Capture NX2 untuk sedikit utak-atik warna, kontras, saturasi dan highlight.
ACDsee 2.5 untuk resize, tag-ging dan border
MSPaint untuk menggabungkan foto terakhir.

Monday, March 16, 2009

The S.I.G.I.T @ Rolling Stone




Foto-foto penampilan The S.I.G.I.T pada acara yang diadakan oleh majalah Rolling Stone beberapa waktu yang lalu.. Udah lama juga sih tapi baru upload sekarang. Biasa lah penyakit malas upload sedang mendera.. :p

Sebagian besar foto adalah aksinya Rekti.. rambut melulu nih.. hihi

(Lupa info gear-nya, tadi ada yang nanyain di japri.. :p)
Nikon D40 dan lensa Nikkor AFS DX 18-70 mm.

Wednesday, March 11, 2009

Kota Tua - 02/28/2009




Hari minggu tanggal 28 Februari lalu saya berjalan-jalan ke Kota Tua Jakarta. Malu juga sih seumur-umur di Jakarta hari itu kali pertama saya pergi ke sana. Untung ada yang nemenin jadi gak cengo-cengo banget. :D.. Cuma foto-foto sedikit saja soalnya sibuk..

Wednesday, March 4, 2009

WSATCC @ Bentara Budaya 04/03/09




White Shoes and The Couples Company tampil sebagai bintang tamu pada acara pembukaan exhibition Videobase yang diselenggarakan oleh forum Lenteng. Acara ini bertempat di gedung Bentara Budaya, Kompleks Kompas Gramedia Jl Palmerah Selatan. Malam itu White Shoes membawakan 9 lagu dan penampilan mereka malam itu dibantu oleh Harry Winanto pada bagian flute.

9 lagu rasanya kurang, namun malam itu saya mendapatkan tiket dari manajer mereka, Indra Ameng, untuk acara mereka di Rolling Stone Live Venue tanggal 5/3/2009 sehingga saya relakan malam itu White Shoes tampil sebentar karena nanti malam bakal nonton lagi, yayyy. Mudah-mudahan setlistnya lebih banyak. Acara ini juga akan diramaikan oleh penampilan The S.I.G.I.T. Terimakasih tiketnya, sampai jumpa di lokasi.

Setlist:
1. Super Reuni
2. Nothing To Fear
3. Sabda Alam
4. Senja Menggila
5. Kapiten dan Gadis Desa
6. New Song
7. Roman Ketiga
8. Selangkah Keseberang
9. Aksi Kucing

Foto-foto lain ada di sini

Tuesday, January 27, 2009

Pure Saturday: The Concert 25/01/2009




Hingga detik-detik menjelang posting foto-foto ini saya masih agak sulit menggambarkan kegembiraan saya pada saat menyaksikan konser Pure Saturday yang bertajuk Time For A Change, Time To Move On, sesuai dengan judul album terakhir mereka yang berisi kompilasi lagu dari album pertama hingga terakhir.

Siangnya saya sempat mampir untuk mengantarkan tiket ke omuniium. Sebelum hari H saya membantu ratu karcis aka Desonk untuk mengorganisir teman2 pure people yang ingin menonton acara ini. Lumayan, beli tiket melalui kami diskon 10 persen, hehehe. Sama sekali gak nyangka temen-temen yang pesen tiket hampir mencapai 50 orang. what a surprise. Untung aja yang nombok si Desonk.. :p.

Saya berangkat dari kampus ba'da maghrib bersama teman2 KL. Waktu itu hujan turun dengan deras pun. Tapi saya tidak makan anjing dengan sayur kol (quote ini diambil dari sebuah lagu batak yang diajarkan waktu saya OS HMS). Daripada naik motor berhujan-hujan rasanya lebih baik naik angkot saja. Dan si pinky angkot cigadung-ujung berung pun membawa kami menuju GSG Itenas. Tiba disana orang-orang sudah berkumpul menunggu gate opening. Sebagian besar teman-teman yang membeli tiket bisa hadir sebelum acara. Satu mobil berisi teman pure people dari jakarta dan satu orang utusan dari Palembang melaporkan diri mereka nyasar ke alun-alun Masjid Agung Bandung, alesannya sih cari makan, tapi balik menuju Itenasnya tetep nanyain jalan, hihi. Ada juga yang datang terlambat dan tidak bisa hadir karena masih dijalan. Sayang sekali. Maaf buat yang terlambat, tiketnya dijual ke orang lain. Anda harus beli lagi yang lebih mahal. Sorry pisan, we don't wanna miss any single second of this moment.

Pukul setengah delapan lebih dikit acara dimulai. Sedikit kata pembuka dari Iyo dan teman-teman yang kemudian dilanjutkan dengan lagu perdana. Penampilan PS pada konser ini dibantu juga oleh Unyil "The Milo" sebagai keyboardist tamu. Sedikit intro yang disambung oleh Patheic Waltz membuka konser malam itu. Disambung dengan Awan dan Sajak Melawan Waktu. Beruntung saya bisa menyusup ke depan panggung. Disana sudah ada barikade pure people yang sudah siap berfoto dan menyanyi bersama. Mulai lagu Silence saya berpindah posisi, berkeliling untuk mencari2 sudut yang menarik diantara kepadatan penonton. Di Bangku Taman, Belati dan Disana adalah tiga lagu yang dibawakan sebelum Iyo menghadirkan Rekti The S.I.G.I.T untuk menyumbangkan suaranya pada lagu Nyala, Later.. The Saddest World Down dan sebuah lagu yang saya baru tau judulnya setelah konser usai. Judulnya Whole Lotta Love. Usai Rekti Iyo kemudian memanggil satu nama yang sudah tidak asing lagi diantara penggemar PS. Ya, dia adalah Suar Nasution yang memasuki panggung sambil menyapa penonton dengan ramah. Sirkus adalah lagu yang dibawakan oleh PS dengan formasi ini. Kemudian sebuah lagu yang belum pernah saya dengar sepanjang saya menyaksikan gigs-gigs PS, Kaca. Lagu dengan tema kritik sosial yang diciptakan pada masa-masa awal reformasi. Video latarnya pun menampilkan beberapa rekaman kerusuhan pada saat krisis tahun 1998. Saya mematikan kamera saya sejenak untuk menikmati dan menyanyikan lagu ini karena lagu ini belum tentu dibawakan lagi di konser2 PS berikutnya. Lagu berikutnya adalah A Song dari album pertama. Lagu ini juga cukup jarang dibawakan di konser2 PS. Kalau kata Suar waktu PS Night 3 beberapa tahun lalu lagu ini adalah lagu yang paling susah. Ribet main gitar dan nyanyinya ceunah. Tapi malam itu keliatannya biasa aja tuh, gak keliatan susahnya. Udah latihan kali.. :D.

Agung "Burger Kill" juga ikut memeriahkan acara dengan permainan gitar akustiknya yang fantastis pada lagu Labirin dan Elora. Setelah itu penonton diajak berdiri dan merapat. suasana sekitar panggung menjadi padat. Sial, saya gagal kembali ke depan tepat waktu dan harus menonton dari pinggir panggung. Lagu yang dibawakan setelah itu adalah Coklat, Desire, Pagi dan Spoken. Seisi panggung menyanyi bersama (yang gak ikutan nyanyi salah sendiri..:p). Setelah lagu ini Iyo memperkenalkan semua pesonel band. Musisi tamu yang kebetulan ada di panggung saat itu adalah Unyil "The Milo" yang diperkenalkan dengan spesial, pake gambar Si Unyil di background imagenya.. Udah gitu mereka pada nge-jam theme song-nya Unyil pula. Hahaha.

Konser berlanjut dengan lagu Pulang yang dibawakan dengan aransemen baru yang ciamik. lagu Buka yang biasanya dibawakan di awal konser kali ini dipasang di akhir-akhir. Intro Kosong yang dimainkan Arief membuat penonton bersorak. Rasanya gak mungkin PS manggung kalo gak bawain lagu ini. Menurut stlist, lagu terakhir yang memang sering menjadi penutup pada sebagian besar gigs PS yang pernah saya ikuti, yaitu Enough. Namun permintaan para penonton yang minta bonus lagu tidak bisa ditolak oleh Suar dan kawan-kawan. Mereka kembali mengambil instrumen mereka dan memainkan cover version dari Ride yang berjudul Vapour Trail. Banyak penonton yang tidak tau lagu ini sehingga pada saat intro lagu ini masuk mereka masih menduga-duga ini lagu apa. Dan konser malam itu pun ditutup dengan Boy's Don't Cry, coer version dari The Cure. Beberapa orang penonton diajak naik ke pentas untuk bernyanyi bersama.

Lelah akhirnya terasa saat konser usai. Kaki dan tengan pegal, punggung rontok dan suara serak. Namun rasa lelah ini tidak seberapa dibandingkan dengan kepuasan menyaksikan PS yang membawakan lagu sebanyak ini. This will be one of my unforgettable night. Terimakasih PS yang sudah membawakan lagu Kaca, lagu yang selama ini saya rindukan live-nya. Terimakasih teman-teman semua yang sudah menonton dan bernyanyi bersama-sama. Untuk teman-teman yang tidak datang, mudah-mudahan kita bisa hadir di konser-konser berikutnya.


Full Set List:
Pathetic Waltz
Awan
Sajak Melawan Waktu
Silence
Di Bangku Taman
Belati
Disana
Nyala (featuring Rekti The S.I.G.I.T)
Later...The Saddest World Down (featuring Rekti The S.I.G.I.T)
Whole Lotta Love (featuring Rekti The S.I.G.I.T)*
Sirkus
Kaca
A Song
Labirin (featuring Agung Burgerkill)
Elora (featuring Agung Burgerkill)
Coklat
Desire
Pagi
Spoken
Si Unyil*
Pulang
Buka
Kosong
Enough
Vapor Trail*
Boys Don't Cry*

*tidak ada di setlist

ps: Kang Udhi punten pisan fotonya dikit.. hese motona yeuh.. hehehe..

Thursday, January 15, 2009

Snapshot from launching Pintu Terlarang




Maksud hati datang ke Grand Indonesia dengan semangat untuk menonton penampilan SORE yang menjadi bintang tamu pada acara peluncuran film karya Sutradara Joko Anwar yang berjudul Pintu Telarang, namun apa daya ketika saya datang kesana peralatan band sedang dibereskan oleh kru-kru yang bertugas. Menurut jadwal SORE tampil jam 6 sore dan saya juga datang tepat waktu. Namun sepertinya panitia memajukan jadwal karena mungkin jam 6 sudah maghrib, bukan sore lagi.. heux..

Sambil bete dan menunggu maghrib tiba saya duduk-duduk sebentar dan melihat ada ternyata masih ada konferensi pers dengan narasumber sang pemeran utama film tersebut yaitu Marsha Timothy dan Fachry Albar (penulisan nama sesuai dengan poster film ;-)). Yah, daripada kamera nganggur mendingan motret2 saja lah sekedarnya.. lumayan motret Marsha Timothy yang cantik.. menurut saya sih lebih cantik aslinya daripada di layar kaca.. Bonus buat ibu-ibunya saya fotoin juga lah itu Mas Fachry..

*tukang foto tidak terikat kontrak apa-apa dengan infotainment manapun.. foto ini hanya untuk menghibur diri karena gagal nonton SORE.. heux..

Sunday, January 11, 2009

Kawah Putih Narcist Edition




Di akhir liburan tahun baru lalu kami berlima berjalan-jalan ke kawah putih, Ciwidey. Niatnya memang untuk mengambil foto2 disekitar sana. Saya, Arya, Fajar, Ersa dan Eko berkumpul di kampus sekitar pukul setengah 7 pagi. Sudah lama saya tidak berangkat pagi dari rumah di lembang. Bangun pagi-pagi disaat liburan, apalagi hari sabtu memang sangat berat. Apalagi malamnya saya tidur cukup larut. Saya harus membungkus kado, dan untuk laki-laki seperti saya, membungkus kado yang tampak sederhana seperti itu saja memakan waktu satu jam lebih.. lipat lagi, bongkar lagi.. begitu terus.. Akhirnya beres juga jam satu lebih. Saya bergegas tidur dan dibangunkan oleh Ibu jam 5 kurang seperempat. Mandi, solat subuh lalu menyalakan motor dan meluncur ke kampus.

Di kampus sudah menunggu Fajar dan Arya. Ersa masih di ruang KMKL dan Eko juga masih di parkir motor. Setelah semua berkumpul kami semua berangkat menggunakan mobil Arya. Perjalanan dari Dago menuju Ciwidey memakan waktu kurang lebih satu setengah jam. Arus lalulintas sedikit tersendat di pasar Kopo dan Pasar Ciwidey, sudah tradisi memang kalau didaerah itu selalu macet, untunglah kalau weekend tingkat kemacetannya tidak separah hari kerja. Sudah 5 tahun saya tidak bermain-main ke daerah Bandung Selatan dan hari ini adalah kesempatan bagus untuk bernostalgia. Ditemani lagu2 The Killers dari ipod Arya saya mengamati pemandangan sepanjang jalan tidak terlalu banyak berubah. Jalan Bandung-Ciwidey pun kondisinya masih cukup bagus.

Kami tiba di Area Kawah Putih pada pukul 9 pagi. Cuaca cukup cerah namun hawa terasa cukup dingin khas daerah pegunungan ditambah dengan bau belerang. Saya sudah cukup terbiasa dengan udara ini mengingat rumah saya tidak terlalu jauh dari Tangkuban Parahu. Layaknya wisatawan yang lain, kami pun berfoto2 disana. Baik foto-foto seperti ini maupun fokus pada objek pemandangan disekitar Kawah Putih (akan saya upload di album terpisah). Disana kami juga bertemu dengan teman2 lain yang juga berwisata kesana. Ada Enno da Niggah yang katanya sedang membuat foto pre wed untuk temannya.

Putar-putar disekitar kawah berlanjut hingga puas dan waktu menunjukkan pukul 1 siang. Matahari yang membakar kulit terbias oleh dinginnya hawa pegunungan. Kulit baru terasa perih ketika beristirahat. Setelah beristirahat sebentar kami bertolak ke Bandung. Eko membeli strawberry dan terong belanda untuk oleh-oleh dirumahnya. Yang lain minta sama Eko, hehehe, dasar ogah rugi. TIba kembali di Bandung jam 3 kurang, kami menuju nasi timbel istiqomah untuk melepas lapar. Menu yang nyunda dengan harga relatif murah sepertinya cocok untuk mengakhiri wisata kami sore itu. Kami sengaja tidak makan di lokasi karena menurut pengalaman biasanya harganya mahal dan rasanya kurang. Akhirnya kami semua kembali ke kampus jam 5 sore. beristirahat sebentar di KMKL, bertukar foto dan pulang ke rumah. It was a nice holiday friends..

Note:
Sebagian foto di album ini diambil dari kamera Ersa. Beberapa foto juga ada yang diambil oleh Eko.
Perlengkapan: Nikon D40 kit 18-55mm, Nikkor 55-200 VR, tripod, filter CPL dan IR.

Monday, January 5, 2009

Kumpul Alumni SMPN 12 Bandung




Acara kumpul-kumpul alumni SMP yang sudah lama dibahas akhirnya terlaksana juga tanggal 27 lalu. Sayang sekali yang dateng cuma sedikit. Topik utama pertemuan ini adalah pembuatan website alumni dan koordinasi antara pihak alumni dengan sekolah. Alhamdulillah pihak sekolah yang diwakili Bapak Ase Idaatmadja yang tenar dengan julukan Dewa Angin (punten Pak.. :p) menyambut baik ide tersebut. Pihak sekolah juga sepertinya ingin tahu kemana larinya para alumni SMP 12 setelah lulus. Selama ini yang terpantau paling cuma yang jadi artis. Mudah2an kumpul2 edisi berikutnya bisa lebih rame dari yang kemarin.