Hingga detik-detik menjelang posting foto-foto ini saya masih agak sulit menggambarkan kegembiraan saya pada saat menyaksikan konser Pure Saturday yang bertajuk Time For A Change, Time To Move On, sesuai dengan judul album terakhir mereka yang berisi kompilasi lagu dari album pertama hingga terakhir.
Siangnya saya sempat mampir untuk mengantarkan tiket ke omuniium. Sebelum hari H saya membantu ratu karcis aka Desonk untuk mengorganisir teman2 pure people yang ingin menonton acara ini. Lumayan, beli tiket melalui kami diskon 10 persen, hehehe. Sama sekali gak nyangka temen-temen yang pesen tiket hampir mencapai 50 orang. what a surprise. Untung aja yang nombok si Desonk.. :p.
Saya berangkat dari kampus ba'da maghrib bersama teman2 KL. Waktu itu hujan turun dengan deras pun. Tapi saya tidak makan anjing dengan sayur kol (quote ini diambil dari sebuah lagu batak yang diajarkan waktu saya OS HMS). Daripada naik motor berhujan-hujan rasanya lebih baik naik angkot saja. Dan si pinky angkot cigadung-ujung berung pun membawa kami menuju GSG Itenas. Tiba disana orang-orang sudah berkumpul menunggu gate opening. Sebagian besar teman-teman yang membeli tiket bisa hadir sebelum acara. Satu mobil berisi teman pure people dari jakarta dan satu orang utusan dari Palembang melaporkan diri mereka nyasar ke alun-alun Masjid Agung Bandung, alesannya sih cari makan, tapi balik menuju Itenasnya tetep nanyain jalan, hihi. Ada juga yang datang terlambat dan tidak bisa hadir karena masih dijalan. Sayang sekali. Maaf buat yang terlambat, tiketnya dijual ke orang lain. Anda harus beli lagi yang lebih mahal. Sorry pisan, we don't wanna miss any single second of this moment.
Pukul setengah delapan lebih dikit acara dimulai. Sedikit kata pembuka dari Iyo dan teman-teman yang kemudian dilanjutkan dengan lagu perdana. Penampilan PS pada konser ini dibantu juga oleh Unyil "The Milo" sebagai keyboardist tamu. Sedikit intro yang disambung oleh Patheic Waltz membuka konser malam itu. Disambung dengan Awan dan Sajak Melawan Waktu. Beruntung saya bisa menyusup ke depan panggung. Disana sudah ada barikade pure people yang sudah siap berfoto dan menyanyi bersama. Mulai lagu Silence saya berpindah posisi, berkeliling untuk mencari2 sudut yang menarik diantara kepadatan penonton. Di Bangku Taman, Belati dan Disana adalah tiga lagu yang dibawakan sebelum Iyo menghadirkan Rekti The S.I.G.I.T untuk menyumbangkan suaranya pada lagu Nyala, Later.. The Saddest World Down dan sebuah lagu yang saya baru tau judulnya setelah konser usai. Judulnya Whole Lotta Love. Usai Rekti Iyo kemudian memanggil satu nama yang sudah tidak asing lagi diantara penggemar PS. Ya, dia adalah Suar Nasution yang memasuki panggung sambil menyapa penonton dengan ramah. Sirkus adalah lagu yang dibawakan oleh PS dengan formasi ini. Kemudian sebuah lagu yang belum pernah saya dengar sepanjang saya menyaksikan gigs-gigs PS, Kaca. Lagu dengan tema kritik sosial yang diciptakan pada masa-masa awal reformasi. Video latarnya pun menampilkan beberapa rekaman kerusuhan pada saat krisis tahun 1998. Saya mematikan kamera saya sejenak untuk menikmati dan menyanyikan lagu ini karena lagu ini belum tentu dibawakan lagi di konser2 PS berikutnya. Lagu berikutnya adalah A Song dari album pertama. Lagu ini juga cukup jarang dibawakan di konser2 PS. Kalau kata Suar waktu PS Night 3 beberapa tahun lalu lagu ini adalah lagu yang paling susah. Ribet main gitar dan nyanyinya ceunah. Tapi malam itu keliatannya biasa aja tuh, gak keliatan susahnya. Udah latihan kali.. :D.
Agung "Burger Kill" juga ikut memeriahkan acara dengan permainan gitar akustiknya yang fantastis pada lagu Labirin dan Elora. Setelah itu penonton diajak berdiri dan merapat. suasana sekitar panggung menjadi padat. Sial, saya gagal kembali ke depan tepat waktu dan harus menonton dari pinggir panggung. Lagu yang dibawakan setelah itu adalah Coklat, Desire, Pagi dan Spoken. Seisi panggung menyanyi bersama (yang gak ikutan nyanyi salah sendiri..:p). Setelah lagu ini Iyo memperkenalkan semua pesonel band. Musisi tamu yang kebetulan ada di panggung saat itu adalah Unyil "The Milo" yang diperkenalkan dengan spesial, pake gambar Si Unyil di background imagenya.. Udah gitu mereka pada nge-jam theme song-nya Unyil pula. Hahaha.
Konser berlanjut dengan lagu Pulang yang dibawakan dengan aransemen baru yang ciamik. lagu Buka yang biasanya dibawakan di awal konser kali ini dipasang di akhir-akhir. Intro Kosong yang dimainkan Arief membuat penonton bersorak. Rasanya gak mungkin PS manggung kalo gak bawain lagu ini. Menurut stlist, lagu terakhir yang memang sering menjadi penutup pada sebagian besar gigs PS yang pernah saya ikuti, yaitu Enough. Namun permintaan para penonton yang minta bonus lagu tidak bisa ditolak oleh Suar dan kawan-kawan. Mereka kembali mengambil instrumen mereka dan memainkan cover version dari Ride yang berjudul Vapour Trail. Banyak penonton yang tidak tau lagu ini sehingga pada saat intro lagu ini masuk mereka masih menduga-duga ini lagu apa. Dan konser malam itu pun ditutup dengan Boy's Don't Cry, coer version dari The Cure. Beberapa orang penonton diajak naik ke pentas untuk bernyanyi bersama.
Lelah akhirnya terasa saat konser usai. Kaki dan tengan pegal, punggung rontok dan suara serak. Namun rasa lelah ini tidak seberapa dibandingkan dengan kepuasan menyaksikan PS yang membawakan lagu sebanyak ini. This will be one of my unforgettable night. Terimakasih PS yang sudah membawakan lagu Kaca, lagu yang selama ini saya rindukan live-nya. Terimakasih teman-teman semua yang sudah menonton dan bernyanyi bersama-sama. Untuk teman-teman yang tidak datang, mudah-mudahan kita bisa hadir di konser-konser berikutnya.
Full Set List:
Pathetic Waltz
Awan
Sajak Melawan Waktu
Silence
Di Bangku Taman
Belati
Disana
Nyala (featuring Rekti The S.I.G.I.T)
Later...The Saddest World Down (featuring Rekti The S.I.G.I.T)
Whole Lotta Love (featuring Rekti The S.I.G.I.T)*
Sirkus
Kaca
A Song
Labirin (featuring Agung Burgerkill)
Elora (featuring Agung Burgerkill)
Coklat
Desire
Pagi
Spoken
Si Unyil*
Pulang
Buka
Kosong
Enough
Vapor Trail*
Boys Don't Cry*
*tidak ada di setlist
ps: Kang Udhi punten pisan fotonya dikit.. hese motona yeuh.. hehehe..