Tuesday, January 27, 2009

Pure Saturday: The Concert 25/01/2009




Hingga detik-detik menjelang posting foto-foto ini saya masih agak sulit menggambarkan kegembiraan saya pada saat menyaksikan konser Pure Saturday yang bertajuk Time For A Change, Time To Move On, sesuai dengan judul album terakhir mereka yang berisi kompilasi lagu dari album pertama hingga terakhir.

Siangnya saya sempat mampir untuk mengantarkan tiket ke omuniium. Sebelum hari H saya membantu ratu karcis aka Desonk untuk mengorganisir teman2 pure people yang ingin menonton acara ini. Lumayan, beli tiket melalui kami diskon 10 persen, hehehe. Sama sekali gak nyangka temen-temen yang pesen tiket hampir mencapai 50 orang. what a surprise. Untung aja yang nombok si Desonk.. :p.

Saya berangkat dari kampus ba'da maghrib bersama teman2 KL. Waktu itu hujan turun dengan deras pun. Tapi saya tidak makan anjing dengan sayur kol (quote ini diambil dari sebuah lagu batak yang diajarkan waktu saya OS HMS). Daripada naik motor berhujan-hujan rasanya lebih baik naik angkot saja. Dan si pinky angkot cigadung-ujung berung pun membawa kami menuju GSG Itenas. Tiba disana orang-orang sudah berkumpul menunggu gate opening. Sebagian besar teman-teman yang membeli tiket bisa hadir sebelum acara. Satu mobil berisi teman pure people dari jakarta dan satu orang utusan dari Palembang melaporkan diri mereka nyasar ke alun-alun Masjid Agung Bandung, alesannya sih cari makan, tapi balik menuju Itenasnya tetep nanyain jalan, hihi. Ada juga yang datang terlambat dan tidak bisa hadir karena masih dijalan. Sayang sekali. Maaf buat yang terlambat, tiketnya dijual ke orang lain. Anda harus beli lagi yang lebih mahal. Sorry pisan, we don't wanna miss any single second of this moment.

Pukul setengah delapan lebih dikit acara dimulai. Sedikit kata pembuka dari Iyo dan teman-teman yang kemudian dilanjutkan dengan lagu perdana. Penampilan PS pada konser ini dibantu juga oleh Unyil "The Milo" sebagai keyboardist tamu. Sedikit intro yang disambung oleh Patheic Waltz membuka konser malam itu. Disambung dengan Awan dan Sajak Melawan Waktu. Beruntung saya bisa menyusup ke depan panggung. Disana sudah ada barikade pure people yang sudah siap berfoto dan menyanyi bersama. Mulai lagu Silence saya berpindah posisi, berkeliling untuk mencari2 sudut yang menarik diantara kepadatan penonton. Di Bangku Taman, Belati dan Disana adalah tiga lagu yang dibawakan sebelum Iyo menghadirkan Rekti The S.I.G.I.T untuk menyumbangkan suaranya pada lagu Nyala, Later.. The Saddest World Down dan sebuah lagu yang saya baru tau judulnya setelah konser usai. Judulnya Whole Lotta Love. Usai Rekti Iyo kemudian memanggil satu nama yang sudah tidak asing lagi diantara penggemar PS. Ya, dia adalah Suar Nasution yang memasuki panggung sambil menyapa penonton dengan ramah. Sirkus adalah lagu yang dibawakan oleh PS dengan formasi ini. Kemudian sebuah lagu yang belum pernah saya dengar sepanjang saya menyaksikan gigs-gigs PS, Kaca. Lagu dengan tema kritik sosial yang diciptakan pada masa-masa awal reformasi. Video latarnya pun menampilkan beberapa rekaman kerusuhan pada saat krisis tahun 1998. Saya mematikan kamera saya sejenak untuk menikmati dan menyanyikan lagu ini karena lagu ini belum tentu dibawakan lagi di konser2 PS berikutnya. Lagu berikutnya adalah A Song dari album pertama. Lagu ini juga cukup jarang dibawakan di konser2 PS. Kalau kata Suar waktu PS Night 3 beberapa tahun lalu lagu ini adalah lagu yang paling susah. Ribet main gitar dan nyanyinya ceunah. Tapi malam itu keliatannya biasa aja tuh, gak keliatan susahnya. Udah latihan kali.. :D.

Agung "Burger Kill" juga ikut memeriahkan acara dengan permainan gitar akustiknya yang fantastis pada lagu Labirin dan Elora. Setelah itu penonton diajak berdiri dan merapat. suasana sekitar panggung menjadi padat. Sial, saya gagal kembali ke depan tepat waktu dan harus menonton dari pinggir panggung. Lagu yang dibawakan setelah itu adalah Coklat, Desire, Pagi dan Spoken. Seisi panggung menyanyi bersama (yang gak ikutan nyanyi salah sendiri..:p). Setelah lagu ini Iyo memperkenalkan semua pesonel band. Musisi tamu yang kebetulan ada di panggung saat itu adalah Unyil "The Milo" yang diperkenalkan dengan spesial, pake gambar Si Unyil di background imagenya.. Udah gitu mereka pada nge-jam theme song-nya Unyil pula. Hahaha.

Konser berlanjut dengan lagu Pulang yang dibawakan dengan aransemen baru yang ciamik. lagu Buka yang biasanya dibawakan di awal konser kali ini dipasang di akhir-akhir. Intro Kosong yang dimainkan Arief membuat penonton bersorak. Rasanya gak mungkin PS manggung kalo gak bawain lagu ini. Menurut stlist, lagu terakhir yang memang sering menjadi penutup pada sebagian besar gigs PS yang pernah saya ikuti, yaitu Enough. Namun permintaan para penonton yang minta bonus lagu tidak bisa ditolak oleh Suar dan kawan-kawan. Mereka kembali mengambil instrumen mereka dan memainkan cover version dari Ride yang berjudul Vapour Trail. Banyak penonton yang tidak tau lagu ini sehingga pada saat intro lagu ini masuk mereka masih menduga-duga ini lagu apa. Dan konser malam itu pun ditutup dengan Boy's Don't Cry, coer version dari The Cure. Beberapa orang penonton diajak naik ke pentas untuk bernyanyi bersama.

Lelah akhirnya terasa saat konser usai. Kaki dan tengan pegal, punggung rontok dan suara serak. Namun rasa lelah ini tidak seberapa dibandingkan dengan kepuasan menyaksikan PS yang membawakan lagu sebanyak ini. This will be one of my unforgettable night. Terimakasih PS yang sudah membawakan lagu Kaca, lagu yang selama ini saya rindukan live-nya. Terimakasih teman-teman semua yang sudah menonton dan bernyanyi bersama-sama. Untuk teman-teman yang tidak datang, mudah-mudahan kita bisa hadir di konser-konser berikutnya.


Full Set List:
Pathetic Waltz
Awan
Sajak Melawan Waktu
Silence
Di Bangku Taman
Belati
Disana
Nyala (featuring Rekti The S.I.G.I.T)
Later...The Saddest World Down (featuring Rekti The S.I.G.I.T)
Whole Lotta Love (featuring Rekti The S.I.G.I.T)*
Sirkus
Kaca
A Song
Labirin (featuring Agung Burgerkill)
Elora (featuring Agung Burgerkill)
Coklat
Desire
Pagi
Spoken
Si Unyil*
Pulang
Buka
Kosong
Enough
Vapor Trail*
Boys Don't Cry*

*tidak ada di setlist

ps: Kang Udhi punten pisan fotonya dikit.. hese motona yeuh.. hehehe..

Thursday, January 15, 2009

Snapshot from launching Pintu Terlarang




Maksud hati datang ke Grand Indonesia dengan semangat untuk menonton penampilan SORE yang menjadi bintang tamu pada acara peluncuran film karya Sutradara Joko Anwar yang berjudul Pintu Telarang, namun apa daya ketika saya datang kesana peralatan band sedang dibereskan oleh kru-kru yang bertugas. Menurut jadwal SORE tampil jam 6 sore dan saya juga datang tepat waktu. Namun sepertinya panitia memajukan jadwal karena mungkin jam 6 sudah maghrib, bukan sore lagi.. heux..

Sambil bete dan menunggu maghrib tiba saya duduk-duduk sebentar dan melihat ada ternyata masih ada konferensi pers dengan narasumber sang pemeran utama film tersebut yaitu Marsha Timothy dan Fachry Albar (penulisan nama sesuai dengan poster film ;-)). Yah, daripada kamera nganggur mendingan motret2 saja lah sekedarnya.. lumayan motret Marsha Timothy yang cantik.. menurut saya sih lebih cantik aslinya daripada di layar kaca.. Bonus buat ibu-ibunya saya fotoin juga lah itu Mas Fachry..

*tukang foto tidak terikat kontrak apa-apa dengan infotainment manapun.. foto ini hanya untuk menghibur diri karena gagal nonton SORE.. heux..

Sunday, January 11, 2009

Kawah Putih Narcist Edition




Di akhir liburan tahun baru lalu kami berlima berjalan-jalan ke kawah putih, Ciwidey. Niatnya memang untuk mengambil foto2 disekitar sana. Saya, Arya, Fajar, Ersa dan Eko berkumpul di kampus sekitar pukul setengah 7 pagi. Sudah lama saya tidak berangkat pagi dari rumah di lembang. Bangun pagi-pagi disaat liburan, apalagi hari sabtu memang sangat berat. Apalagi malamnya saya tidur cukup larut. Saya harus membungkus kado, dan untuk laki-laki seperti saya, membungkus kado yang tampak sederhana seperti itu saja memakan waktu satu jam lebih.. lipat lagi, bongkar lagi.. begitu terus.. Akhirnya beres juga jam satu lebih. Saya bergegas tidur dan dibangunkan oleh Ibu jam 5 kurang seperempat. Mandi, solat subuh lalu menyalakan motor dan meluncur ke kampus.

Di kampus sudah menunggu Fajar dan Arya. Ersa masih di ruang KMKL dan Eko juga masih di parkir motor. Setelah semua berkumpul kami semua berangkat menggunakan mobil Arya. Perjalanan dari Dago menuju Ciwidey memakan waktu kurang lebih satu setengah jam. Arus lalulintas sedikit tersendat di pasar Kopo dan Pasar Ciwidey, sudah tradisi memang kalau didaerah itu selalu macet, untunglah kalau weekend tingkat kemacetannya tidak separah hari kerja. Sudah 5 tahun saya tidak bermain-main ke daerah Bandung Selatan dan hari ini adalah kesempatan bagus untuk bernostalgia. Ditemani lagu2 The Killers dari ipod Arya saya mengamati pemandangan sepanjang jalan tidak terlalu banyak berubah. Jalan Bandung-Ciwidey pun kondisinya masih cukup bagus.

Kami tiba di Area Kawah Putih pada pukul 9 pagi. Cuaca cukup cerah namun hawa terasa cukup dingin khas daerah pegunungan ditambah dengan bau belerang. Saya sudah cukup terbiasa dengan udara ini mengingat rumah saya tidak terlalu jauh dari Tangkuban Parahu. Layaknya wisatawan yang lain, kami pun berfoto2 disana. Baik foto-foto seperti ini maupun fokus pada objek pemandangan disekitar Kawah Putih (akan saya upload di album terpisah). Disana kami juga bertemu dengan teman2 lain yang juga berwisata kesana. Ada Enno da Niggah yang katanya sedang membuat foto pre wed untuk temannya.

Putar-putar disekitar kawah berlanjut hingga puas dan waktu menunjukkan pukul 1 siang. Matahari yang membakar kulit terbias oleh dinginnya hawa pegunungan. Kulit baru terasa perih ketika beristirahat. Setelah beristirahat sebentar kami bertolak ke Bandung. Eko membeli strawberry dan terong belanda untuk oleh-oleh dirumahnya. Yang lain minta sama Eko, hehehe, dasar ogah rugi. TIba kembali di Bandung jam 3 kurang, kami menuju nasi timbel istiqomah untuk melepas lapar. Menu yang nyunda dengan harga relatif murah sepertinya cocok untuk mengakhiri wisata kami sore itu. Kami sengaja tidak makan di lokasi karena menurut pengalaman biasanya harganya mahal dan rasanya kurang. Akhirnya kami semua kembali ke kampus jam 5 sore. beristirahat sebentar di KMKL, bertukar foto dan pulang ke rumah. It was a nice holiday friends..

Note:
Sebagian foto di album ini diambil dari kamera Ersa. Beberapa foto juga ada yang diambil oleh Eko.
Perlengkapan: Nikon D40 kit 18-55mm, Nikkor 55-200 VR, tripod, filter CPL dan IR.

Monday, January 5, 2009

Kumpul Alumni SMPN 12 Bandung




Acara kumpul-kumpul alumni SMP yang sudah lama dibahas akhirnya terlaksana juga tanggal 27 lalu. Sayang sekali yang dateng cuma sedikit. Topik utama pertemuan ini adalah pembuatan website alumni dan koordinasi antara pihak alumni dengan sekolah. Alhamdulillah pihak sekolah yang diwakili Bapak Ase Idaatmadja yang tenar dengan julukan Dewa Angin (punten Pak.. :p) menyambut baik ide tersebut. Pihak sekolah juga sepertinya ingin tahu kemana larinya para alumni SMP 12 setelah lulus. Selama ini yang terpantau paling cuma yang jadi artis. Mudah2an kumpul2 edisi berikutnya bisa lebih rame dari yang kemarin.