Friday, November 13, 2009

Tika and The Dissident dan Vina Panduwinata @ Djakarta Artmosphere 2009




Berikut ini foto-foto Tika and The Dissident yang berkolaborasi dengan Vina Panduwinata, masih di Djakarta Artmosphere 2009. Tika and The Dissident mula-mula membawakan tiga lagu dari album mereka yaitu The Headless Songstress, Red Red Carpet dan Polpot (thanks Yearry for the song list). Kemudian sebelum Vina Panduwinata memasuki panggung mereka membawakan salah satu lagu legendaris Vina yang berjudul Cinta, serta lagu Di Dadaku Ada Kamu yang dibawakan dengan aransemen unik Tika and The Dissident, lagu aslinya yang bernuansa riang ini dibawakan dalam warna yang kelam..

Kehadiran Vina Panduwinata di panggung Djakarta Artmosphere disambut dengan meriah oleh penonton yang kalau saya amati cukup banyak juga yang berusia seangkatan dengan para musisi senior yang hadir di acara ini. Vina tampil dengan sebuah lagu dari Tika yang berjudul Infidel Castratie dan diakhiri dengan lagu Surat Cinta. What a great collaboration.. Tika sendiri berujar bahwa dia seolah-olah masih belum sadar kalau dia bisa berduet dengan salah seorang penyanyi wanita yang sangat pantas untuk menjadi The Real Diva. Mungkin ini adalah pengalaman yang sangat berkesan bagi Tika maupun Vina Panduwinata untuk bisa bekerjasama di atas panggung dan suatu kesempatan berharga bagi saya dan mungkn semua yang hadir di sana untuk bisa menonton langsung dan mengabadikan momen-momen diatas panggung.

Thursday, November 12, 2009

WSATCC & Oele Pattiselano & Fariz RM @ Djakarta Artmosphere 2009




Setelah penampilan SORE dan Ebiet G. Ade, acara dilanjutkan dengan penampilan salah satu band favorit Aa, White Shoes and The Couples Company yang berkolaborasi dengan Oele Pattiselano dan Fariz RM. Oele Pattiselano dikenal sebagai seorang musisi jazz senior yang piawai dalam memainkan gitar dan sudah malang melintang di dunia muik sejak tahun 60an. Sementara Fariz RM tentunya adalah salah satu ikon musik Indonesia di tahun 80-an. Kolaborasi Fariz RM dan White Shoes and The Couples Company pernah dilakukan pada saat konser tunggal Fariz RM tahun 2008 lalu yang sayang sekali harus saya lewatkan. Penampilan mereka malam itu menebus rasa penasaran saya akan kolaborasi mereka dan kehadiran Oele Pattiselano tidak hanya menjadi pelengkap, tapi juga memberikan warna tersendiri dalam kolaborasi tersebut. Lagu-lagu yang dimainkan diataranya adalah Windu Defrina, Aksi Kucing, Sabda Alam, Kapiten dan Gadis Desa, Selangkah Ke Seberang dan Barcelona.

Sangat sulit untuk memotret Fariz RM dari posisi saya, karena saya sibuk mencari celah untuk mendapatkan foto beliau saya malah lupa motret Oele Pattiselano, makanya fotonya beliau cuman satu.

* notes: Mohon maklum kalo ada beberapa foto dengan komposisi yang mirip,
tadinya pengen bikin kolase beberapa foto pake picassa tapi tonenya kok malah jadi oversaturated...

Tuesday, November 10, 2009

SORE @ Djakarta Artmosphere 2009




Tak banyak yang bisa saya tulis di sini. Benar-benar malam yang berkesan. Keputusan saya untuk memilih acara ini dibandingkan Jakarta International Blues Festival adalah sebuah keputusan yang cukup berat bagi saya, namun saya merasa puas karena pada acara ini saya disuguhi oleh kolaborasi musik yang sungguh luar biasa antara musisi masa kini dengan musisi senior yang tentu sudah tidak diragukan lagi kualitasnya dalam bermusik yaitu SORE dengan Ebiet G. Ade, White Shoes and THe Couples Company bersama Fariz RM dan Oele Pattiselano, Tika and The Dissident dengan Vina Panduwinata dan terakhir adalah Efek Rumah Kaca yang bekerja sama dengan Doel Sumbang.

Di seri foto pertama ini saya upload foto2 SORE bersama Ebiet G. Ade.


Thursday, November 5, 2009

WSATCC @ Coup de Neuf #4




Akhirnya, tibalah kita di penghujung acara Coup de Neuf. Band pamungkas yang tampil di acara ini tidak lain dan tidak bukan adalah White Shoes and The Couples Company. Pencahayaan sepertinya sedikit lebih baik, tapi saya harus berhadapan dengan pergerakan para personel band ini yang lincah. Malam itu saya mendapat kesempatan untuk memotret Rio lebih banyak karena pada konser-konser mereka sebelumnya yang saya hadiri posisinya selalu sulit, entah berada di belakang atau di tempat yang jauh dari jangkauan.

WSATCC menyapa penonton di CF dengan intro yang disusul dengan lagu Windu dan Defrina. Mereka kemudian membawakan Topstar, sebuah lagu dari album pertama yang saya pikir sangat cocok untuk menaikkan atmosfer di CCF pada malam itu. Kembali mendayu-dayu dengan Roman Ketiga lalu melaju lagi dengan Super Reuni.

Setelah itu WSATCC memperkenalkan salah satu lagu baru mereka yang berjudul Good 'Ol Days. Rasanya saya baru pertama kali mendengarkan lagu ini. Setelah itu ada pula lagu baru berikutnya yang berjudul Masa Remaja. Suasana semakin hangat dengan Senja Menggila. WSATCC juga membawakan cover lagu Fariz RM yang berjudul Selangkah Ke Seberang serta Aksi Kucing yang hampir selalu menjadi lagu penutup di setiap set list mereka.

Tak ingin kehilangan momen, saya berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin semua kemungkinan yang ada untuk mengambil foto. Boros SC memang, namun sebanding lah dengan hasilnya. Seusai penampilan White Shoes and The Couples Company saya menyempatkan diri untuk bertemu dengan teman-teman yang hadir di sana dan setelah beristirahat sejenak saya pun memacu motor membonceng istri pulang menuju Utara.

Thanks to: Ciwi, Ami-Sano, Ersa, Aiph, Muhajir, Tyas dan pemuda-pemudi yang sudi membeli tiket nganggur sisa. Ada Iit juga sayang kita tidak berjumpa dan mungkin mereka2 yang tidak sempat bertemu di venue. Thanks juga buat panitia dan seluruh pendukung acara.. Mudah2an event2 seperti ini selalu rutin dilaksanakan dan semakin baik lagi dalam pelaksanaannya. Special thans to my lovely wife yang udah bantuin waktu saya gonta ganti lensa.

Gear:
- Nikon D40
- Nikkor 18-55mm f3.5-5.6
- Nikkor 50mm f1.8

Tuesday, November 3, 2009

ERK @ Coup De Neuf #4




Tak perlu waktu terlalu lama untuk menunggu Acho dan rekan2 kru ERK untuk memasang efek dan peralatan yang akan digunakan oleh Cholil dan kawan-kawan. Kebetulan sekali posisi Cholil berhadap-hadapan dengan saya. sayabisa melihat dengan jelas set list lagu-lagu yang akan mereka bawakan (walaupun pada pelaksanaannya nanti ternyata ada perubahan..). Kemudian satu persatu personil Efek Rumah Kaca memasuki panggung diiringi tepuk tangan dan riuh suara penonton.

Saya elihat Adrian masuk sambil dituntun oleh salah seorang kru. Ya, semua penggemar efek rumah kaca tentunya sudah mengetahui kalau Adrian memiliki gangguan pada matanya sedemikian sehingga tidak bisa melihat dengan baik pada kondisi low light. Selain itu dia pun harus dibantu oeh senter berwarna putih sehingga bisa bersiap-siap dengan baik. Tanpa merendahkan kondisi Adrian saya harap panitia acara-acara musik selanjutnya bisa membantu dengan menyalakan lampu terlebih dahulu sehingga ia bisa memasuki panggung dengan aman dan benar-benar siap bermain.

ERK membuka penampilan mereka dengan lagu Kamar Gelap yang disusul oleh lagu Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa. Mereka membawakan kurang lebih 10 lagu. Pada lagu ke sembilan mereka mengganti lagu dari set list yang seharusnya adalah Hujan Jangan Marah dengan Di Udara. Lagu terakhir yang mereka bawakan adalah Mosi Tidak Percaya yang didedikasikan untuk para Ketua KPK yang sedang menghadapi persidangan..

Suara Cholil tampak kurang prima, mungkin sedang tidak fit. Saya mendengar beberapa kali dia kehilangan suara pada saat menyanyikan nada-nada tinggi. Tapi sepertinya penonton tidak peduli, mereka tetap menikmati setiap detik mereka bersama ERK dan ikut menyanyi bersama pada setiap lagunya. Mungkin sudah waktunya bagi Efek Rumah Kaca untuk membuat DVD versi karaoke. hehe..

bersambung (lagi).

Coup de Neuf #4


Tiga Pagi featuring Cholil

Senang sekali rasanya bisa kembali hadir di depan panggung sebagai penonton di acara musik setelah hampir dua bulan absen karena puasa dan persiapan menikah. Acara musik pertama yang saya hadiri ini adalah Coup de Neuf yang diselenggarakan di CCF Bandung pada tanggal 31 Oktober 2009 yang bertepatan dengan hari helloween (who care?).. Mungkin karena masih euforia penganten baru rasanya ada yang sedikit berbeda kalo sekarang saya nonton gigs ditemenin sama mantan pacar.

Banyak teman saya yang membatalkan kehadirannya karena Pure Saturday batal manggung. Sebagian lagi tidak datang ke Bandung karena mau nonton Soul Nation. Sangat disayangkan PS tidak bisa meramaikan Coup de Neuf malam itu, saya harap mereka bisa tampil diCoup de Neuf berikutnya. Tiket-tiket nganggur yang sudah saya beli tapi tidak jadi dipakai pun terpaksa saya jual kepada mereka yang membutuhkan. Alhamdulillah gampang..

Namun demikian pengisi-pengisi acara malam itu saya pikir sudah lebih dari cukup untuk membuat auditorium CCF yang sempit menjadi sangat padat. Tiket pun terjual habis pada hari kedua penjualan (info dari kolega saya yang bertugas di bagian ticketing). Band2 yang tampil malam itu adalah Sunny Summer Day, Tiga Pagi, Astrolab, Efek Rumah Kaca dan White Shoes and The Couples Company. Dua nama terakhir ini adalah band yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar penonton, walaupun masih ada remaja masa kini yang belum mengenal band-band tersebut. Terbukti ketika saya menguping pembicaraan dua pemuda di belakang saya. "Eh, ERK teh yang lagunya 'mati suri di taman' yah?" tanya salah seorang pemuda itu. "Bukan.. rasanya sih yang lagunya i love you and you love me we're gonna make a big family..", timpal rekannya.. Hahaha.. ternyata mereka tertukar antara ERK dan SORE..

Karena acara dimulai pada pukul 19.00 WIB (Waktu Iraha Bae), maka acara dapat dipastikan ngaret. Ya kurang lebih setengah jam lah.. Band pertama yang tampil adalah Sunny Summer Day. Saya terlambat masuk ke dalam gedung karena urusan jual beli tiket tadi, mungkin hanya kebagian satu atau dua lagu saja, tapi masih sempat mengabadkan penampilan mereka barang beberapa jepret. Di dalam gedung belum terlalu padat, sehingga pergerakan saya masih leluasa.

Untuk mengamankan posisi, saya mengambil tempat di sebelah kanan depan. Dari pengalaman yang sudah-sudah semakin malam penonton semakin padat dan pergerakan semakin susah.. jadi lebih baik ngetem dan mengambil foto dari satu sudut pandang saja.

Setelah itu band yang tampil adalah Tiga Pagi. Ini pertama kalinya saya menyaksikan band ini. Musiknya cukup menarik sayang ada masalah pada mic vokal sehingga suara vokalisnya tidak terdengar dengan baik. Pada salah satu lagu mereka juga berkolaborasi dengan Cholil ERK. Secara umum saya rasa ada masalah pada sound system di acara ini. Entah alatnya yang rusak, sambungan yang kurang baik atau operatornya yang kurang tanggap. Saya bukan ahli sound engineering, tapi sebagai orang awam saya rasa volume dari mic untuk vokalis kurang kuat, kemudian suara-suara yang keluar dari instrumen lainnya kadang tidak imbang. Berbeda dengan Coup de Neuf sebelumnya yang relatif lebih rapi.

Acara pun dilanjutkan dengan penampilan Astrolab. Sesuai prolog dari pembawa acara, nuansa Blue Boy dan band-band sejenis terasa kental pada band ini, namun mereka bisa menyuguhkannya dengan warna yang agak berbeda sehingga tetap menarik untuk didengarkan.

Satu catatan dari acara ini adalah tata lampu yang menurut saya kurang mendukung untuk doumentasi foto. Yah, memang tidak bisa berharap banyak juga sih, kalau mau yang lampunya bagus mah nonton acara sekelas Java Rockin Land aja.. gak usah ke gigs macem ini. Tapi kalau kita optimalkan sih mestinya bisa. Pada beberapa kesempatan saya bisa mendapatkan kombinasi lampu yang cukup terang dan bagus, namun hal ini jarang sekali terjadi, apalagi ketika yang tampil adalah band bernuansa galau. Mungkin filosofinya kalau menonton band galau lampu kudu poek alias mesti gelap-gelapan. Padahal tidak harus begitu.. toh kalau kita menikmati musik seperti ini kita tinggal memejamkan mata lalu membiarkan pikiran kita menerawang bersama kegalauan dan biarkan panggung tetap disinari dengan baik sehingga saya bisa memotret dengan nyaman walaupun cuma pake gear alakadarnya.. hehe.. (Emangnya gw yang punya acara..:p)

bersambung....