Thursday, May 28, 2009

Save Rumentang Siang - Part 3




Sesuai dengan tema acara ini, maka sebelum acara selesai dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis dari pihak Radio Oz dan LA Light selaku sponsor kepada wakil pengelola Gedung KEsenian Rumentang Siang. Sumbangan yang diberikan adalah hasil penjualan tiket dan tambahan dari sponsor. Jumlahnya lumayan gede, saya lupa nominalnya tapi waktu itu yang kepikiran dengan uang segitu bisa buat umroh berdua.. ya, sekitaran segitu lah..

Band penutup acara ini siapa lagi kalau bukan PS. Penonton cukup antusias, mereka berdiri dan langsung memadati bagian depan panggung. Saya juga ikutan maju supaya gak kehalangan kalo motret. Teman2 purepeople yang saya kenal dan biasanya rajin menghadiri setiap penampilan PS malam itu hampir tidak ada yang terlihat. Yang saya kenal hanya 2 orang saja. Hal ini diperparah oleh ratu freepass yang malam itu secara mengejutkan kehabisan tiket dan tidak bisa masuk ke venue. hihihi.. Purepeople atau bukan saya pikir semua yang hadir malam itu sangat menunggu penampilan Pure Saturday. that's the important thing.

Dari contekan setlist yang saya bajak seusai acara, PS membawakan 9 lagu dan sebagian besar lagu-lagu tersebut dibawakan dengan aransemen baru (set list menyusul). Setelah lagu penutup seperti biasa penonton minta tambah dan PS mememenuhi keinginan penonton.

Acara berakhir sekitar pukul sebelas malam lebih, well.. cukup tepat waktu untuk ukuran acara musik di Bandung yang terkenal ngaret. Sempat bete karena gagal nonton Sore n White Shoes, tapi saya tetap menikmati acara tersebut.

Terimakasih, mudah2an Gedung Rumentang Siang bisa terus dipelihara dengan baik dan dimakmurkan dengan kegiatan2 seni yang berkualitas. Seharusnya pemeiharaan gedung ini adalah tanggung jawab pemeritah Kota Bandung untuk mengelolanya. Akan tetapi berhubung aparat plat merah kurang memperhatikan hal ini (kamarana ateuh..?), maka gedung ini makin hari makin sepi dari pementasan seni dan bangunan gedung kurang terawat. Untunglah masih ada banyak pihak yang masih sadar pentingnya gedung ini dan acara seperti ini nampaknya harus sering dilaksanakan untuk menggugah kesadaran akan perlunya ruang seni di kota kembang tercinta.

Saya pun pulang bersama lamunan "kapan ya Bandung bisa punya gedung pertunjukan yang bagus dan aktif sekelas minimal Teater Jakarta atau PPHUI." Sabuga terlalu eksklusif dan mahal untuk menyelenggarakan acara2 dengan skala kecil.

See You on the next gigs.

Note:
Gear:
Nikon D40 Kit and Nikkor lens 55-200 VR.
Post process:
Nikon NX2: Contrast and Tone editing/balancing.
ACDsee Pro 2.5: Crop, resize and id tag.

Oz Box Show Save Rumentang Siang - Part 2




Acara terus berlanjut dan kali ini giliran The Upstairs yang menghibur penonton yang hadir di gedung Rumentang Siang. Sudah lama sekali saya tidak menonton penampilan langsung mereka. Kalau tidak salah saya menonton mereka terakhir kali di acara Terusik Traxkustik di Kelapa Gading 2 tahun yang lalu. Wew..

Rasanya kurang lengkap kalau menonton The Upstairs tanpa kehadiran Modern Darling yang selalu tampil beda. Penonton di Bandung sepertinya kurang antusias menyaksikan mereka. Hanya sedikit penonton yang berdiri, sisanya duduk manis dan menonton sambil menggoyang2kan kaki. Walaupun demikian penonton tetap menyanyi bersama pada lagu2 yang dibawakan oleh The Upstairs. Mungkin ada waktunya menikmati aksi panggung Jimmy dan kawan2 tanpa harus ikut bergoyang.

Saya senang dengan penampilan mereka malam itu. Beberapa lagu yang dibawakan oleh mereka antara lain adalah Radio, Ekspektasi Nol, Disko Darurat, Kunobatkan Jadi Fantasi, medley beberapa lagu (kalo gak salah ada Terekam dan Mars di medley ini, cmiiw), Matraman dan satu dua lagu lagi dari album baru mereka.

(bersambung)

Save Rumentang Siang - Part 1




Telat banget nih uploadnya soalnya lagi lumayan sibuk dan komplikasi dengan penyakit hoream jadinya baru bisa upload sekarang.

Niat untuk pergi ke acara ini baru terkumpul 5 hari sebelum hari-h setelah saya mengetahui siapa saja yang akan tampil di acara tersebut. Nama-nama seperti Sore, Whiteshoes ad The Couples Company, The Milo dan Pure Saturday sudah cukup bagi saya untuk memesan travel menuju Bandung dan kasak kusuk minta tolong dicariin tiket. Apalagi jika ditambah The Upstairs, Cascade, Endah dan Resa dll. Saya paling tidak suka kehabisan tiket yang dijual on the spot. Setelah melobby beberapa orang teman akhirnya Ersa berhasil membelikan tiket untuk saya. Lumayan, kalo beli pre-sale ternyata satu tiket bisa buat dua orang.

Menurut RSVP di stus jejaring sosial tetangga, acara dimulai pukul dua siang hingga selesai. Saya datang ke lokasi sekitar pukul 7 dengan harapan bisa menonton band2 utama. Namun saya kecewa berat ketika mendengar Sored dan White Shoes sudah tampil. Arrgghh.. Ketika saya tiba yang sedang bermain adalah Cascade (itulah mengapa tidak ada dokumentasi Sore dan WSATCC.. hiks). Next time harus mencari info rundown-nya nih.

Ok, untuk part 1 ada gabungan dokumentasi Cascade, Vincent Vega dan The Milo.. foto2 yang diambil dalam suasana bete dan baru mulai mencair saat The Milo manggung.

(bersambung)